Guspardi PAN Harap Ketua DPR Puan Maharani Lapang Dada Dikritik BEM UI

Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus
Sumber :
  • DPR RI

VIVA Politik – Anggota DPR Fraksi PAN, Guspardi Gaus, menilai kritik yang dilayangkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terhadap DPR RI, berlebihan. Namun di sisi lain, dia berharap pihak yang dikritik termasuk Ketua DPR Puan Maharani hingga Presiden Joko Widodo, berlapang dada.

Menhub Usul ASN hingga Swasta WFA Tanggal 24-27 Maret 2025, Ini Alasannya

Diketahui, BEM UI mengkritik DPR dengan membuat meme Ketua DPR Puan Maharani. Ia menilai kritik tersebut tidak elok.

"Melakukan kritikan itu silahkan, karena kami adalah negara demokrasi, tetapi terkendali, tidak perlu emosi dan sebagainya. Harus dilakukan secara elok, secara santun, tidak berlebihan," kata Guspardi kepada wartawan, Jumat, 24 Maret 2023.

Wakil Ketua DPR: Izin Tambang bagi Perguruan Tinggi untuk Tambahan Dana

Guspardi mengakui, jika masyarakat bebas menyampaikan kritik di media sosial. Namun, warga diingatkan supaya kritik disampaikan dengan bijak.

"Jadi kalau disikapi secara serius, tentu banyak orang yang melakukan hal yang sama tidak hanya ke Mbak Puan tetapi juga kepada Pak Presiden dan sebagainya," kata legislator asal Sumatera Barat ini.

Alasan Menteri Trenggono Ngaku Sulit Selidiki Pemilik Pagar Laut Tangerang

Menurut Guspardi, apa yang dilakukan BEM UI tersebut bisa diperkarakan oleh pihak terkait. Guspardi kembali mengingatkan agar mahasiswa dapat mengendalikan emosinya.

"Kepada orang yang tidak setuju kebijakan pemerintah dan DPR silahkan untuk melakukan kritikan, ini dijamin undang-undang, tetapi dalam menyuarakan tentu harus dikendalikan emosi itu, mana yang boleh dan tidak boleh menurut UU," jelas Guspardi.

Berlapang Dada

Di sisi lain, Guspardi menyarankan agar anggota dewan dan pemerintah tidak tersinggung dengan unggahan BEM UI yang dianggap melecehkan tersebut. Dia berharap kritik ini bisa dijadikan evaluasi agar Parlemen lebih baik lagi.

"(Untuk) pemerintah apakah Presiden, Menkeu, Bupati, Wali Kota dan DPR tentu juga tidak perlu merespons secara berlebihan, tidak perlu juga. Kita terima saja dengan lapang dada, kalau ini dianggap sebagai sesuatu yang melanggar dan sebagainya, ini tidak hanya 1,2 orang, ribuan melakukan hal yang sama," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya