Pengamat: Isu Politik Identitas Bisa Rugikan Anies yang Keturunan Arab
- ANTARA/Ananto Pradana
VIVA Politik – Pernyataan bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, perihal politik identitas tidak bisa terhindar dinilai bisa memperkuat hal itu pada pertarungan di Pilpres 2024. Usai pernyataan Anies ini, diyakini hal yang ada dalam politik identitas, semisal kesukuan atau etnisitas, bakal muncul nantinya.Â
"Masing-masing suku akan bersemangat dengan dukungannya terhadap suku atau entitas golongannya sendiri, pasti orang Sunda akan mendukung orang Sunda, orang Jawa akan mendukung orang Jawa, orang Arab akan mendukung orang Arab," kata Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, kepada wartawan, Kamis 23 Maret 2023.
Soal pernyataan Anies tersebut, kata dia, mungkin saja bakal berdampak negatif pada eks Gubernur DKI Jakarta itu sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bisa menguntungkan.
"Selama kalau isunya etnisitas itu positif kan Anies kakeknya keturunan Arab pahlawan nasional juga dan itu secara etnis juga positif, jadi jangan menstigma keturunan arab itu enggak bener. Soal etnisitas itu memang enggak sederhana. Kita harus melihat secara positif apapun sukunya baik Anies, Prabowo, Airlangga, Ganjar. Apapun latar belakangnya mereka semua tetap Indonesia," katanya.
Ujang menyebut, tidak menutup kemungkinan orang beretnis tertentu akan memilih paslon dari etnis lain. Dirinya menilai selama perbedaan itu masih dalam tahap yang wajar, hal tersebut tidak masalah.
"Tergantung tingkat kesukaan publik, dari suku masing-masing terhadap capres-cawapres itu ya pasti akan mengemuka soal politik identitas soal kesukuan itu. Oleh karena itu saya melihat pertarungan etnisitas mungkin akan mengemuka sebagai bagian dari politik identitas yang akan muncul di Pilpres 2024, tapi ya tadi nilai kesukuan itu tentu dalam kerangka keindonesiaan dan semuanya terangkum berada dalam naungan kebinekaan dan keindonesiaan," ujarnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, bakal calon presiden Anies Baswedan mengatakan bahwa setiap calon yang bersaing di kontes politik akan selalu memiliki identitas. Sehingga menurut Anies, politik identitas dalam sebuah kontestasi pemilu tak bisa dihindari.
"Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender," kata Anies di Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat.