Sindiran Monohok Hasto PDIP ke Anies Baswedan Soal Menko Ingin Ubah Konstitusi
- VIVA/ Zendy Pradana
VIVA Politik – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, buka suara soal pernyataan bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang menyatakan ada menteri koordinator (Menko) secara terang-terangan ingin mengubah konstitusi. Ia merespons pernyataan Anies dengan menyinggung soal amandemen terbatas.
Jelas Hasto, PDIP sempat mengeluarkan gagasan agar dilakukan amandemen terhadap UUD 1945. Namun, upaya itu hanya dilakukan secara terbatas demi sistem pemerintahan yang keberlanjutan.
"Kalau untuk amandemen, itu dari PDIP memiliki gagasan untuk amandemen, sangat terbatas, terkait dengan pentingnya pola pembangunan semesta berencana," kata Hasto kepada wartawan, Senin kemarin, dikutip Selasa 21 Maret 2023.
Hasto menilai, bagi Anies kesinambungan pembangunan dalam tata kelola pemerintahan itu tidak penting. Sehingga, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kaget ketika mengetahui adanya gagasan amandemen yang diusulkan PDIP tersebut.
"Kalau bagi Pak Anies kaget karena memang kesinambungan itu enggak penting. Kalau bagi kami, kesinambungan pembangunan itu sangat penting, maka MPR harus memiliki suatu kewenangan di dalam menetapkan haluan negara," jelasnya.
Kendati begitu, Hasto mengatakan gagasan amandemen itu tidak bisa dilanjutkan lebih jauh. Sebab, saat itu Indonesia tengah dilanda pandemi COVID-19.
"Hanya saja, kemudian dihadapkan pada COVID-19, maka kami prioritaskan untuk pada rakyat ini sehingga akhirnya kami tunda agenda untuk melakukan amandemen sangat terbatas. Termasuk perubahan UU Pemilu kami tunda, UU Parpol kami tunda agar seluruh konsentrasi ketika menangani pandemi itu untuk rakyat," jelasnya.
Pernyataan Anies Baswedan
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan mengungkapkan adanya Menteri Koordinator yang berusaha untuk mengubah konstitusi. Hal tersebut diungkapkan Anies dalam acara Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh KAHMI Jaya pada Kamis malam, 17 Maret 2023.
Mulanya, Anies menyinggung mengenai adanya sejumlah orang yang bertanya mengenai kualitas demokrasi Indonesia yang menurun. Namun Anies menjawab bahwa sebenarnya kualitas demokrasi Indonesia tidak menurun.
"Saya sering dapat pertanyaan begini, mengapa kualitas demokrasi kita menurun. Saya rasa kualitas demokrasi kita tidak menurun, tetapi orang-orang yang tidak komitmen dengan demokrasi sekarang lebih lebih berani untuk mengungkapkannya," kata Anies dalam acara tersebut yang dikutip pada hari Jumat, 17 Maret 2023.
"Mereka yang tidak commit dengan prinsip demokrasi, sekarang lebih berani mengungkapkan pikirannya. Karena itu kita yang commit dengan demokrasi harus lebih kuat lagi mengungkapkan pikirannya," lanjut Anies.
Kemudian, Anies menyinggung adanya tokoh yang menjabat sebagai Menteri Koordinator saat ini mulai berani menyuarakan mengubah konstitusi. Namun Anies tak menyebut siapa Menko yang dimaksud.
"Kita tidak pernah membayangkan ada petinggi, menyatakan 'Mari kita ubah konstitusi' nggak pernah membayangkan. Kalaupun ada juga cuma di pertemuan ruang-ruang tertutup kan. Tetapi di ruang terbuka mengatakan itu, tidak pernah terbayang," kata Anies.
Anies mengatakan, bahkan Menko tersebut mengajak masyarakat untuk mendukung langkah itu.
"Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini Menko, mengatakan merubah konstitusi, dengan jumlah orang berapa banyak yang mau mendukung. Ini adalah bukan menurun kualitas demokrasi. Kualitas demokrasi kita tidak menurun hanya orang-orang yang tidak komit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tidak tidak tabuh," kata Anies.
Menurut Anies, pemikiran yang tidak sesuai dengan amanat reformasi itu harus dilawan.
"Ini yang harus dilawan. Kenapa, ini bukan melawan orang, tapi ini adalah menyelamatkan semangat reformasi yang kita lakukan tahun 98," ujar Anies
Jika aturan yang ada tidak ditaati, kata Anies, maka sistem yang ada akan rusak. Oleh karena itu, Anies mantap ingin maju sebagai calon Presiden untuk menyelamatkan Indonesia dari kerusakan tersebut.
"Jadi kita jaga itu, karena kalau tidak maka akan rusak. Ketika aturan main kita jaga, kita hormati, Insya Allah ke depan kita akan bisa jauh lebih baik," ujarnya.