PA 212 Tolak Timnas Israel U-20 ke Indonesia, Buya Husein: Kita Menyakiti Hati Palestina

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Buya Husein (tengah) di Patung Kuda, Jakpus.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

VIVA Politik - Massa aksi Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang terdiri atas Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) melakukan aksi menolak kedatangan Timnas Israel U-20 ke Indonesia. Aksi demonstrasi itu dilakukan di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Suriah Memanas, Menlu Iran Tuding Ulah AS-Israel untuk Kacaukan Stabilitas Asia Barat

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Buya Husein menyampaikan sejumlah alasan menolak kedatangan Timnas Israel U-20. Kata dia, utang budi Indonesia ke Palestina menjadi salah satu alasan penolakan tersebut.

Mulanya, Buya Husein menjelaskan tindakan yang dilakukan Israel ke masyarakat Palestina hingga saat ini. Ia menilai, Israel sangat keji dalam memperlakukan warga Palestina.

Sayap Militer Hamas Rilis Video Pesan "Keabadian" dari Sandera Israel-AS untuk Donald Trump

"Pertama, Israel hingga detik ini masih menjajah saudara kita di Palestina. Bukan hanya menjajah ya, tapi memperlakukan saudara kita yang ada di Palestina dengan keji," kata Husein kepada wartawan, Senin, 20 Maret 2023.

Aksi Persaudaraan Alumni 212 telah tiba di kawasan Patung Kuda, Jakarta.

Photo :
  • VIVAnews/ Syaefullah
Palestina: Upaya Beberapa Negara untuk Melindungi Israel Cerminan Rasisme Ekstrem

Buya lantas menyebut, Palestina merupakan negara mayoritas muslim pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. 

Dengan demikian, menurutnya kedatangan Timnas Israel U-20 ke Tanah Air dinilai bisa mengkhianati hati dan perasaan warga Palestina. Padahal, kata dia, selama ini, hubungan Indonesia dengan Palestina layaknya seperti saudara. 

Selain itu, dia menyinggung soal hutang budi Indonesia ke Palestina dalam aksi demonstrasi penolakan kedatangan Timnas Israel U-20.

"Palestina adalah negara muslim di Timur Tengah yang pertama kali mengakui Indonesia di awal kemerdekaannya di tahun 1945," ujar Buya Husein.

"Kalau kita terima kedatangan Timnas Israel, sama saja kita menyakiti hati mereka. Sama saja kita melukai perasaan mereka, karena biar bagaimanapun kita berhutang budi dengan mereka," jelas Buya. 

Seperti diketahui, aksi demo menolak kedatangan tim sepakbola Israel ke Indonesia untuk mengikuti Piala Dunia U-20 pada Mei-Juni 2023 gencar dilakukan di sejumlah Tanah Air.

Berdasarkan selebaran, PA Alumni 212 memang akan menggelar aksinya pada, Senin hari ini 20 Maret 2023. Unjuk rasa tersebut dinamakan aksi 203.

"Bersama PA 212, tolak kedatangan timnas sepakbola Israel U20 ke Indonesia," demikian seperti dikutip, Senin 20 Maret 2023.

Sebelumnya, aksi penolakan Timnas Israel U-20 juga dilakukan oleh ribuan umat Islam dari Solo Raya yang tergabung dalam Aliansi Solo Raya.

Peserta aksi demo penolakan kehadiran Israel dalam Piala Dunia U-20 berasal dari berbagai elemen umat Islam di wilayah Solo Raya. Bahkan, santri dan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Cemani, Abu Bakar Baasyir juga mengikuti aksi demo yang dipusatkan di Bundaran Gladak, Solo.

Demo penolakan Israel yang bakal bertanding sepakbola di Indonesia dalam perhelatan Piala Dunia U-20 itu dapat pengawalan yang ketat dari petugas kepolisian dan TNI. Para peserta aksi demo tampak membentangkan poster dan spanduk yang berisi tuntutan penolakan kedatangan Timnas Israel ke di Indonesia.

Menurut juru bicara Aliansi Solo Raya, Endro Sudarsono, aksi demo diikuti sejumlah elemen umat Islam dari Solo Raya. Mereka menyampaikan pernyataan sikap terkait penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel. 

Menurutnya, Indonesia memiliki konstitusi anti penjajahan yang termaktub dalam pembukaan Undang-undang 1945.

"Dalam alinea pertama bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” kata dia, Jumat, 17 Maret 2023.

Anak bunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Terpopuler: Pengakuan Anak Bantai Ayah-Neneknya, Nyawa Warga Palestina Tak Bernilai bagi Orang Eropa

Kasus pembunuhan sadis di Jakarta menggemparkan publik. Pelakunya seorang remaja sementara korbannya ada dua orang. Dia membunuh dengan sebilah pisau dapur.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2024