Nasib Koalisi Perubahan Pasca Pertemuan Prabowo Subianto dan Surya Paloh

Prabowo Subianto bertemu Surya Paloh di Hambalang, Bogor.
Sumber :
  • Twitter Partai Nasdem @NasDem

VIVA Politik – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Minggu kemarin di kediaman Prabowo, di Hambalang Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Meski bersahabat, tapi keduanya saat ini berada dalam poros koalisi yang berbeda. Bahkan memungkinkan untuk saling berhadapan di Pilpres 2024.

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres dan membangun Koalisi Perubahan bersama PKS dan Partai Demokrat. Sedangkan Gerindra mencapreskan Prabowo Subianto dan berkoalisi dengan PKB lewat Koalisi Kebangsaan Indonesia Raya.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai pertemuan kedua ketua umum partai itu tidak mengubah poros koalisi yang mereka telah bangun.

PARA Syndicate Ingatkan Prabowo Harus Putus Budaya Cawe-cawe Politik Selama Pilkada

"Nasib Koalisi Perubahan akan tetap jalan, Nasdem sudah mengusung Anies tinggal deklarasi bersama dengan PKS dan Demokrat. Lalu pencapresan Anies juga kelihatan akan lancar dan aman," kata Ujang kepada VIVA, Senin 6 Maret 2023.

Rival Politik tapi Tetap Bersahabat

Presiden Prabowo Setuju Naikkan Gaji Guru, Segini Jumlahnya

Surya Paloh temui Prabowo Subianto di Hambalang

Photo :
  • Dok. Tim Media Prabowo Subianto

Pertemuan antara Prabowo dengan Surya Paloh, menurut Ujang lebih pada kedewasaan politik kedua pemimpin partai tersebut. Yang menandakan, bahwa mereka saling menghormati pencapresan masing-masing.

Dimana Gerindra dan koalisinya PKB mengusung Prabowo sebagai capres. Sedangkan Nasdem dengan Koalisi Perubahan mengusung Anies.

"Kelihatannya 2024 nanti mereka akan jalan masing-masing untuk berkontestasi di Pilpres 2024. Saya rasa sesuatu yang harus kita budayakan bahwa sesungguhnya persaingan itu, rivalitas itu dalam pilpres susuatu yang biasa, sesuatu yang wajar, keniscayaan pasti terjadi," jelas Direktur Eksekutif Indonesia Political Riview (IPR) itu.

Perubahan situasi politik, menurut Ujang, harus sama-sama dimaklumi. Walau pada Pilkada DKI 2017 lalu, Prabowo pernah mengusung Anies Baswedan, dan Anies menyampaikan tidak akan maju jika Prabowo maju. Namun kini Anies maju lewat Nasdem dan koalisinya.

Maka pertemuan kemarin di Hambalang itu, menurut dia lebih pada kesepahaman keduanya untuk sama-sama saling menghormati pilihan politik di Pilpres 2024.

"Ini sebuah kedewasaan berpolitik harus menerima siapapun lawan politik di 2024 nanti. Prabowo berhadap-hadapan dengan Anies misalkan itu sebuah keniscayaan dan harus dihadapi. Kita tidak bisa di 2024 nanti memilih lawan," jelasnya.

Maka dari itu, Ujang melihat poros koalisi apakah itu Koalisi Perubahan (Nasdem, PKS dan Demokrat) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB), tidak akan berubah dengan pertemuan Prabowo dan Surya Paloh kemarin.

"Pertemuan kemarin saya melihatnya, kelihatannya akan running jalan masing- masing, akan menjadi rival di Pilpres 2024 tetapi mereka tetap baik-baik menjaga perkawanan diantara kedua tokoh itu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya