Amien Rais Cerita Kenapa Dia Cabut dari Partai Lamanya dan Dirikan Partai Ummat
- Istimewa
VIVA Politik – Memasuki Reformasi 1998, Amien Rais membangun Partai Amanat Nasional (PAN). Namun pasca Kongres ke-V PAN di Kendari Sulawesi Tenggara pada 2020 lalu, Amien memutuskan keluar dari partai yang dia dirikan itu.
Pada 2022, Amien Rais kembali ke dunia politik melalui kendaraan baru yang didirikannya yakni Partai Ummat. Dia dipercaya sebagai Ketua Majelis Syuro. Amien yang sempat menjadi Ketua MPR RI itu, menceritakan kenapa dia keluar dan mendirikan Partai Ummat. Itu dipaparkannya dalam sebuah forum, ketika ada yang bertanya.
Amien menceritakan bagaimana partai lamanya. Ia mengatakan, bahwa ada sebuah penampakan yang menurutnya memalukan, saat Kongres di Kendari, Sulawesi Selatan.
"Jadi waktu ada kongres di kendari terjadi sebuah penampakan, penampilan sebuah political show yang amat sangat memalukan," ujar Amin Rais dikutip dari video yang diunggah @amienraisofficial, Senin 27 Februari 2023.
Ketika itu, memang Kongres PAN ricuh. Sejumlah kader terlibat bentrok di dalam ruangan, beberapa kursi beterbangan. Ada juga yang terluka.
Amien juga menyindir kala itu, lantaran ada keinginan untuk menyingkirkannya. Dengan begitu, dirinya tersingkir dan partai bebas untuk menentukan pilihan bergabung ke pemerintahan.
"Ada partai yang aktifisnya itu hampir semuanya muslim tapi hanya demi untuk, maaf, menjilat kekuasaan," kata dia.
"Sampai mengambil resiko beterbangan kursi-kursi yang berat itu dilemparkan, ada 22 orang ada yang kepalanya bocor, ada yang patah tulang ada yang kena lambungnya dan lain lain," lanjutnya.
Amien menjelaskan bahwa mereka di partai yang dimaksud tersebut sengaja ingin menyingkirkannya. Tujuannya, kata Amin Rais hanya ingin bergerak lebih leluasa dalam pemerintahan Indonesia saat ini.
"Kemudian ini juga warga Muhammadiyah sebenarnya bisa memetik hasilnya ketika saya memimpin itu tiba-tiba ada kolusi semua anak buah saya itu yang kira-kira kalau dipersentasikan ‘kita singkirkan Amien Rais’," jelasnya.
Dia mengaku, apa yang terjadi saat itu terbukti sekarang ini. Sehingga partai lamanya, yang dia dirikan itu, berada dalam pemerintahan saat ini.
"Supaya dapat bagian, yang satu mengatakan ‘nanti kalau kita sudah menyebrang Pak Amien nggak ada kita enak akan dikasih kursi menteri’," imbuhnya.