Momentum Isra Miraj, Anggota Komisi III DPR RI Ingatkan Jangan Tergila-gila Pada Dunia

Anggota DPR RI F-PDIP Agustiar Sabran, Menanam Bibit Pohon di Kalteng
Sumber :

VIVA Politik – Bagi anggota Komisi III DPR RI, Agustiar Sabran, Isra Miraj harus dijadikan momentum untuk kembali merenung. Bahwa dunia bukan segalanya, maka tak boleh tergila-gila pada dunia.

PDI Perjuangan Pertanyakan Kasus Hasto 5 Tahun Silam Baru Dibuka Setelah Partainya Kritis ke Keluarga Jokowi

Itu yang dipahaminya, memaknai peringatan Isra Miraj yang juga digelar di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, di Palangkaraya.

Peringatan Isra Miraj itu digelar oleh Dewan Adat Dayak (DAD), Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) dan Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) Kalimantan Tengah.

Pernyataan Lengkap Hasto Kristiyanto Usai Dijadikan Tersangka KPK

Isra Miraj sebagai perjalanan Rasulullah Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa hingga ke langit ketujuh, harus direnungkan. Menjadi inspirasi bagi umat manusia saat ini.

Karena dari situlah perintah untuk menjalankan salat lima waktu. Maka dengan itu, menjadikan manusia memiliki ahlak yang baik.

PDIP Siapkan Strategi Hukum Bela Hasto yang Jadi Tersangka di KPK, Gugat Praperadilan?

“Isra Miraj ini adalah insipirasi bagi umat manusia bahwa kita tidak boleh tergila-gila dengan dunia. Di langit etalasenya jauh lebih banyak dan indah, ketimbang apa yang di dunia ini," kata Agustiar, dalam keterangannya, yang dikutip Senin 20 Februari 2023.

Sebagai Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah itu, memaknai Isra Miraj di tahun politik ini juga penting. Bahwa cita-cita duniawi manusia tetap harus berdampingan dengan cita-cita ukhrawi, spiritual.

"Perjalanan duniawi tanpa diimbangi perjalanan spiritual ke atas itu akan mentok. Kehidupan kita bukan hanya di dunia, tetapi ada juga kehidupan akhirat,” ucapnya.

Jelas politisi PDIP itu, mengimplementasikan momentum Isra Miraj juga dilakukan di partai. Bahwa perjuangan untuk mensejahterakan rakyat, menjaga semangat gotong royong dan selalu mengingat Tuhan, Allah, harus dilakukan. Apalagi di tengah era globalisasi seperti sekarang.

"Bagi Kami PDIP tidak di kiri, tidak di kanan. Kita berada di tengah. Kita perjuangkan NKRI, kita perjuangkan kesejahteraan rakyat," katanya.

"Agama hadir dengan misi membebaskan manusia dari segala belenggu keburukan, kejahatan dan kerusakan moral. Agama dan kemanusiaan bukan untuk dihadap-hadapkan, apalagi dibeda-bedakan," lanjut dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya