Menteri Kesehatan: Transformasi Kesehatan Cegah RI Jadi Negara Banyak Penyakit

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh.

VIVA Nasional – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan transformasi kesehatan yang menjadi salah satu fokus pemerintah bertujuan agar Indonesia tidak menjadi negara dengan banyak penyakit.

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

“Arah pembangunan kesehatan saat ini fokus pada pencegahan masyarakat agar tidak sakit. Hal itu dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan di puskesmas dan posyandu, serta pelibatan masyarakat dalam menjaga kesehatan," katanya dalam taklimat media  di Jakarta, Sabtu, 18 Februari 2023.

Ia mengatakan pencegahan lebih dapat mengurangi beban ekonomi daripada pengobatan, sehingga dapat menciptakan penduduk negara dengan kualitas kesehatan yang baik. Bahkan dalam hal kualitas hidup, pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan.

Jangan Putus Asa! Meski Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup, Tingkat Kesuksesan Penanganan Talasemia Capai 95 Persen

Gedung Baru Puskesmas Jatijajar yang berada di Perumahan Jatijajar.

Photo :
  • vstory

Dalam transformasi kesehatan, salah satu upaya yang paling dipercepat adalah transformasi pelayanan primer.  Pemerintah secara bertahap terus melengkapi fasilitas di puskesmas, serta merevitalisasi konsep pelayanan primer.

Menkes Budi Blak-blakan Indonesia Masih Tertinggal dalam Penyediaan Produk Medis Inovatif

"Itu sifatnya preventif atau disebut preventif promotif, bukan pelayanan sekunder atau rujukan. Jadi kita termasuk pemerintah daerah harus menjaga kesehatan masyarakat. Itu tugas utama bidang kesehatan, bukan menyembuhkan yang sakit," katanya.

Menkes menyatakan saat ini Indonesia baru memiliki 10 ribu puskesmas. Jumlahnya tidak bisa menjangkau semua masyarakat, sehingga membutuhkan lebih banyak bantuan dari poskesdes .

Oleh karena itu, Kemenkes menyatakan akan merevitalisasi konsep pelayanan primer, mulai dari pelayanan puskesmas, hingga poskesdes dan polindes , menjadi satu kesatuan yang disebut posyandu prima.

Ilustrasi Puskesmas.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

“Ke depan, pelayanan kesehatan primer akan melayani semua umur, mulai dari bayi hingga lansia. Dengan begitu, upaya pencegahan dilakukan terhadap semua umur penduduk Indonesia," ujarnya.

Menkes bersama jajarannya mulai menelusuri daerah-daerah terpencil yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan sistem pelayanan kesehatan dasar, seperti di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara.

Kabupaten tersebut hanya memiliki 11 puskesmas, delapan unit di antaranya berada di lokasi terpencil dan sisanya berada di lokasi sangat terpencil.

Oleh karena itu, bersama pemerintah daerah, pada tahun 2022 Kemenkes akan menetapkan 11 puskesmas tersebut sebagai puskesmas rawat inap, sehingga dapat memaksimalkan pelayanan karena jarak antar puskesmas, ditambah kondisi jalan yang buruk.

“Pembangunan kesehatan di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Dibutuhkan keterlibatan pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk yang sehat," demikian Budi Gunadi Sadikin. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya