Partai Ummat Usung Politik Identitas, Teddy Garuda: Malah Menyesatkan!
- VIVA.co.id/Andrew Tito
VIVA Politik - Partai Ummat menyatakan siap mengusung politik identitas Islam menuju Pemilu 2023. Menurut Partai Ummat, istilah identitas politik dinarasikan negatif karena proyek sekularisme.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi heran dengan sikap politik Partai Ummat. Bagi dia, pernyataan tersebut menyesatkan.
"Pernyataan ini tentu malah menyesatkan, karena sebagai Partai politik, dalam berpolitik dan berkampanye tentu wajib tunduk dan patuh terhadap UU Pemilu," kata Teddy, dalam keterangannya, Rabu, 15 Februari 2023.
Dia mengatakan demikian karena dalam UU Pemilu diatur larangan berkampanye yakni salah satunya menggunakan tempat ibadah. Menurut dia, ancaman sanksi bagi pelanggar aturan tersebut adalah penjara dan denda.
"Jadi, saya menantang partai politik yang menyebarkan narasi itu, untuk secara resmi melakukan kampanye di tempat ibadah. Berani melanggar UU Pemilu," jelas Teddy.
Baca Juga: Partai Ummat Usung Politik Identitas Islam: Masjid Tempat Perjuangan Jihad Politik
Dia meminta agar jangan hanya berani membuat dan menyebarkan narasi. Lalu, yang jadi korban adalah orang-orang yang termakan atas narasi tersebut.
Teddy bilang baiknya parpol yang mengusung politik identitas melakukan sendiri dan berani menghadapinya.
"Lakukan terang-terangan, jangan sembunyi-sembunyi dan akal-akalan untuk hindari sanksi. Itu pengecut namanya," tutur Teddy.
"Ditunggu keberanian partai politik tersebut untuk mengimplementasikan pelanggaran UU Pemilu," ujar Teddy.
Sebelumnya, Partai Ummat melalui Ketua Umumnya, Ridho Rahmadi mengatakan narasi politik identitas saat ini digambarkan negatif. Dia mengatakan pihaknya siap menjelaskan istilah politik identitas yang benar.
"Kita akan secara lantang mengatakan ya kami Partai Ummat, ya kami adalah politik identitas. Kita akan jelaskan, kita akan jelaskan. Tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dalam etika yang situasional," kata Edo di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023.