Kata Pengamat, KIB KKIR Bergabung dan Sandingkan Airlangga dengan Prabowo, Berpotensi Menang

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Dok. Airlangga Hartarto

VIVA Politik – Wacana yang muncul dengan menyatukan dua poros koalisi yakni Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB, dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, dianggap berpotensi menjadi kekuatan besar di Pemilu 2024.

Lalu Iqbal-Dinda Dapat Pesan Haru dari Prabowo usai Peroleh Suara Terbanyak di Pilgub NTB

Wacana ini mengemuka setelah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, melakukan pertemuan pada Jumat pekan lalu.

KIB digagas oleh Partai Golkar, PAN dan PPP. Sedangkan KKIR dibentuk oleh PKB dan Partai Gerindra.

Nasib Airin: Dijanjikan Jadi Gubernur Banten oleh Prabowo, Tapi yang Diendorse dan Menang Quick Count Justru Andra Soni

Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif, memiliki perspektif sama jika kedua poros koalisi ini bergabung. Maka akan menjadi kekuatan super.

"Kekuatan koalisi semakin bertambah besar apalagi Golkar yang tergabung dalam KIB sudah memenuhi ambang batas pencalonan, kemudian koalisi kebangkitan Indonesia Raya sudah memenuhi presidential threshold juga, kedua koalisi akan semakin kuat dan berpeluang besar memperoleh suara terbanyak," katanya saat dihubungi, Senin 13 Februari 2023.

Petinggi Gerindra Tepis Isu Keterlibatan Parcok di Pilkada 2024: Kami Kategorikan Hoaks

Dia menilai, sebenarnya kekuatan partai dalam memenangkan Pemilu 2024 adalah sangat penting. Bukan saja soal kandidat yang dinominasi seperti sekarang ini. Sebab koalisi efektif jika mesin partai berjalan baik. Maka bila kedua poros ini terwujud bersatu, justru mempermudah langkah untuk menjadi pemenang.

"Karena mesin partai tidak hanya bekerja satu atau dua partai, akan tetapi gabungan partai akan bekerja maksimal mulai dari tingkat akar rumput hingga tingkat elit politik," katanya.

Menurutnya, 2 kekuatan koalsi terlihat adalah yang akan melanjutkan program dari pemerintahan saat ini. Lalu kedua, koalisi yang ada di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo. Maka partai-partai yang masuk dalam poros koalisi, akan mempermudah dan menaikkan suara bagi capres dan cawapres yang diusung kelak.

"Jika koalisi besar ini terwujud Airlangga Hartarto bisa terpilih jadi capres terkuat, karena proses kalkulasi politik di koalisi Indonesia bersatu lebih mengarah ke Airlangga Hartarto," katanya.

Di koalisi KKIR, lanjut dia, nama Prabowo Subianto juga masih cukup kuat. Menurutnya ini layak untuk dipertimbangkan.

"Duet Airlangga-Prabowo atau Prabowo-Airlangga memiliki peluang menang karena didukung oleh kekuatan partai politik besarnya seperti Gerindra dan Golkar terlebih keduanya punya background politik di pemerintahan," jelasnya.

Jika kedua itu muncul, maka menurutnya akan mempermudah restu dari Jokowi. Karena Jokowi mengenal baik keduanya yang masih di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Sehingga pasti akan melanjutkan jalannya pemerintahan saat ini.

"Dengan dukungan koalisi partai besutan pemerintah peluang menang pilpres akan semakin besar karena pemilih di kantong suaranya Pak Jokowi akan pindah haluan ke bakal calon pilihan Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya