Beredar Surat Perjanjian Utang Piutang Anies ke Sandiaga Uno: Lunas Jika Menang Pilkada DKI
- Twitter.com/@aniesbaswedan
VIVA Politik – Sebuah foto berisi surat pernyataan mendadak viral di media sosial, karena disebut-sebut sebagai surat pernyataan utang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di era Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017 silam.
Foto salinan dari surat pernyataan tersebut awalnya diunggah oleh akun Twitter @Tita83079013 pada Jumat, 10 Februari 2023 kemarin.
Dalam foto unggahannya tersebut, pemilik akun @Tita83079013 mencuitkannya bersama caption penyerta yang meminta agar Anies Baswedan berhenti berbohong.
"Jangan bohong lagi ...Nis," cuit @Tita83079013 dalam unggahannya itu, dikutip Sabtu, 11 November 2023.
Dalam poin-poin di surat pernyataan yang diduga terkait dengan masalah utang Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017 itu, disebutkan bahwa Anies meminjam uang untuk kepentingan kampanye senilai Rp 92 miliar kepada Sandiaga Uno dan pihak lainnya.
Ketika diperhatikan lebih lanjut, poin nomor enam menyebut bahwa Anies diwajibkan untuk mengembalikan atau membantu pengembalian, bila bersama Sandiaga Uno tidak terpilih menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI pada Pilkada 2017.
Sementara pada poin tujuh tertulis, Anies dan Sandiaga bila menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, maka Sandiaga berjanji menghapuskan dan menebaskan Anies dari utang tersebut.
Surat yang diunggah oleh akun Twitter @Tita83079013 itu ditandatangani Anies di atas materai pada 9 Maret 2017. Sejak diunggah pada hari Jumat, 10 Februari 2023 pukul 14.57 WIB hingga dipantau pada Sabtu, 11 Februari 2022 pukul 09.20 WIB, cuitan itu sudah mendapat lebih dari 130 ribu penayangan, 561 komentar, 549 retweet, 92 kutipan, dan 1.918 like.
Lunas Jika MenangÂ
Sebelumnya, Hendri Satrio, selaku perwakilan Anies Baswedan, mengatakan bahwa perjanjian terkait pinjaman uang sebesar Rp50 miliar antara mantan gubernur DKI Jakarta itu dan mantan wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah selesai. Â
"Saat ini, perjanjian tersebut sudah selesai. Jadi, bukan lunas bahasanya atau diikhlaskan, tetapi selesai. Kenapa selesai? Karena di perjanjian itu tertulis kalau kalah, Anies harus mengembalikan semuanya, semua biaya-biaya pada saat pemilihan gubernur; tapi bila menang, selesai," kata Hendri, yang mengaku diminta Anies menyampaikan hal itu, kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Februari 2023. Â
Hendri mengungkapkan terdapat perjanjian tertulis yang menjelaskan kesepakatan tersebut. Salah satunya, jika Anies Baswedan berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, maka pihak Anies pun beranggapan bahwa perihal pinjaman Rp50 miliar tersebut telah usai. Â
"Jadi, pokoknya beres, deh. Enggak usah dibalikin. Ini budaya baru dalam kontestasi pilkada," kata Hendri. Â
Dengan adanya perjanjian seperti itu, Hendri menilai seorang kepala daerah jadi bisa fokus bekerja melayani rakyat, alih-alih berpikir mengenai bagaimana cara membayar pinjaman ketika berkontestasi.Â
Isu Anies Baswedan berutang uang sebesar Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, diungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa, dalam podcast Akbar Faizal Uncensored. Â
Ucapan Erwin Aksa itu viral di media sosial TikTok. Salah satunya diunggah akun @lidahrakyat. Awalnya, dia menyebut ada satu perjanjian lagi, yaitu perjanjian utang-piutang selain perjanjian politik.Â
Perjanjian itu dikatakan ada pada kuasa hukum Sandiaga Uno saat itu, yakni Rikrik Rizkiyana. Â
"Jadi ada perjanjian satu lagi yang saya kira yang ada di Pak Rikrik itu. Ya intinya kalau tidak salah perjanjian utang-piutang kali ya," kata Erwin seperti dikutip, Minggu 5 Februari 2023. Â
Lantas Erwin ditanya siapa yang berutang, dan siapa yang diutangi. Kemudian dia menjawab yang punya uang yang memberikan utang ke dia yang tidak punya uang. Dia lalu ditanya Sandi yang mengutangi Anies. Di sinilah Erwin menjawabnya.Â
"Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies karena waktu itu kan putaran pertama kan ya namanya juga lagi tertatih-tatih waktu itu. Jadi kira-kira begitu, itu yang saya lihat, ada di Pak Rikrik itu. Nilainya apa ya, Rp 50 miliar barangkali," jawab Erwin. Â
Pada kesempatan tersebut, Akbar Faizal juga sempat bertanya apakah Anies Baswedan sudah melunasi utangnya pada Sandi. Dia meragukannya dengan mengatakan, "Saya kira belum, barangkali ya," ungkapnyaÂ