Sang Presiden Said Iqbal Klarifikasi Isu Partai Buruh Beraliran Komunis dan Didanai Asing
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Presiden Partai Buruh Said Iqbal tak memungkiri memang ada sebagian kalangan yang mencurigai dan menuduh partainya beraliran komunis dan bahkan menerima dana asing untuk pendirian partai tersebut.
Dalam hal isu yang pertama, sudah cukup jelas bahwa Partai Buruh berideologi Pancasila sebagaimana dicantumkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai tersebut, katanya dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta pada Rabu, 1 Februari 2023.
Partai Buruh memang terinspirasi dari kisah sukses sejumlah gerakan dan partai buruh di beberapa negara terutama di negara-negara industri, misalnya Inggris, Norwegia, Selandia Baru, Australia, dan termasuk Brasil. Namun, katanya, keliru besar jika mengaitkan Partai Buruh dengan gerakan maupun ideologi komunis.
"Ideologi [Partai Buruh adalah] Pancasila, cuma titik tumpu kami adalah di sila kedua, 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab', menjadikan manusia menjadi beradab, enggak ada orang tidur di kolong jembatan, enggak ada orang tidur di becak, enggak ada orang tidur di gerobak pemulung, enggak ada orang enggak punya rumah."
Titik tumpu kedua dasar pemikiran Partai Buruh, katanya, sila kelima Pancasila, yakni "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". "Oleh karena itu partai ini bukan partai komunis; setiap orang yang ada di partai ini beragama dan menjalankan agama," ujarnya.
Mengenai tuduhan mendapatkan dana asing untuk pendirian partai itu, Said tegas membantahnya. "Kita dituduh [menerima] dana asing dari Amerika, terima dari negara Eropa, partai [di] Eropa." Semua biaya operasional untuk mendirikan partai, katanya, didapat dari iuran anggota, terutama dari beberapa konfederasi, federasi, dan serikut buruh yang menjadi anggota Partai Buruh.
Bahkan, katanya, ada satu pengurus Partai Buruh di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang sampai menjual sepeda motornya untuk membayar biaya sewa rumah untuk sekretariat.
Dahulu, menurutnya, Partai Buruh yang kali pertama didirikan tokoh buruh Muchtar Pakpahan pada 1998 hanya beranggotakan satu serikat buruh, yakni Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI). Sekarang, hampir semua serikat buruh, juga federasi dan konfederasi, bergabung dengan Partai Buruh.
Karena itulah, Partai Buruh lulus verifikasi partai politik peserta pemilu 2024 sebab telah memiliki pengurus dan sekretariat di 34 provinsi, 457 kabupaten/kota, dan 4.626 kecamatan se-Indonesia.
"Ini kekuatan yang dahsyat, jaringan, orang enggak bisa ukur ini; di sini tentang harapan," ujarnya.
"Silakanlah yang kaya kamu boleh kaya tapi jangan miskinkan kami, karena ada tiga prinsip yang kami tanamkan di Partai Buruh, yang orientasinya adalah negara kesejahteraan. Jadi, [soal] ideologi, yang menjawab [tuduhan beraliran] komunis tadi, ideologinya Pancasila, titik tumpunya sila ke-2 dan sila ke-5; tujuannya adalah negara kesejahteraan, versi Partai Buruh," katanya.