Presiden Partai Buruh: Taruhan, di Wilayah Industri, Capres dari Gerindra Pasti Kalah!
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Kaum buruh dan pekerja sangat kecewa dengan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra karena sang pemimpin dan partainya ikut menyetujui pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
Prabowo, atas masukan sejumlah anak buahnya, kata Said Iqbal, bahkan mengklaim bahwa Omnibus Law telah menyerap 80 persen aspirasi kelompok buruh. Padahal, menurutnya, klaim itu bohong belaka dan dia menganggap Prabowo telah mengingkari komitmen keberpihakannya terhadap buruh.
Atas dasar itu, Said menjelaskan, Partai Buruh tidak merekomendasikan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pemilu tahun 2024. Padahal, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), faksi terbesar di Partai Buruh, telah dua kali mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden, yaitu pada pemilu 2014 dan 2019.
"Dua kali mereka dukung Prabowo, mereka kecewa berat dengan Pak Prabowo, terutama fraksi partainya dan Wakil Ketua DPR, yang menyatakan bahwa Omnibus Law 80 persen sudah menyerap aspirasi buruh. Itulah cara mereka menghukum [Prabowo Subianto]--mungkin ya, kan saya enggak pengaruhi," katanya dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta pada Rabu, 1 Februari 2023.
Saking kecewanya kalangan buruh, dia meyakini, Prabowo maupun Partai Gerindra tak akan mendapatkan banyak dukungan dari kelompok pekerja. "Percaya sama saya: di kantong-kantong industri, calon presiden dari partai itu (Partai Gerindra) pasti kalah. Percaya sama saya. Ayo, boleh bertaruh."
Said menegaskan tidak sedang mengancam melainkan sekadar menyampaikan keluh kesah dan kekecewaan kau buruh terhadap Prabowo karena Omnibus Law. Undang-Undang Cipta Kerja itu pulalah yang menjadi dasar atau alasan kuat bagi kaum buruh untuk mendirikan lagi Partai Buruh.
"Sekarang tiba-tiba ada partai tertentu, dan dua kali kami dukung calon presiden, menyatakan Omnibus Law itu 80 persen menyerap aspirasi buruh. Masa dia setuju dengan negara yang melegalkan outsourcing, dia setuju dengan upah yang enggak naik," Said berargumentasi.
"Itulah kalau salah bicara," ujarnya. "Itu di partai buruh kami budayakan: menghukum yang salah, mengangkat dan membela yang memang mereka bekerja dengan baik."
Said mengatakan itu merujuk pada hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh di Jakarta pada 17 Januari 2023 yang mengusulkan sejumlah nama sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilu tahun 2024. Itu sebagai bentuk apresiasi terhadap para tokoh nasional yang bekerja secara profesional di bidangnya masing-masing.
Nama-nama yang diusulkan sebagai calon presiden, antara lain Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Anies Baswedan (mantan gubernur DKI Jakarta), Said Iqbal (Presiden Partai Buruh), dan Najwa Shihab (jurnalis). Sedangkan nama-nama yang direkomendasikan sebagai calon wakil presiden, antara lain Arsjad Rasjid (Ketua Umum Kadin Indonesia), Mahfud MD (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan), Said Iqbal, dan Najwa Shihab.
Tak ada nama Prabowo Subianto, Ketua Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, dalam bursa kandidat yang diusulkan Partai Buruh. Padahal, nama Prabowo Subianto termasuk dalam tiga besar bakal calon presiden dengan tingkat elektabilitas tertinggi menurut banyak lembaga survei.