Anies Baswedan Punya Utang Rp50 M kepada Sandiaga Uno, Kata Elite Partai Golkar

Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik – Bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan berutang uang sebesar Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa, dalam podcast Akbar Faizal Uncensored.

Ridwan Kamil soal Kans Bertemu Anies: Mudah-mudahan Ada Berita Baik

Ucapan Erwin Aksa itu viral di media sosial TikTok. Salah satunya diunggah akun @lidahrakyat. Awalnya, dia menyebut ada satu perjanjian lagi, yaitu perjanjian utang-piutang selain perjanjian politik. Perjanjian itu dikatakan ada pada kuasa hukum Sandiaga Uno saat itu, yakni Rikrik Rizkiyana.

"Jadi ada perjanjian satu lagi yang saya kira yang ada di Pak Rikrik itu. Ya intinya kalau tidak salah perjanjian utang-piutang kali ya," kata Erwin seperti dikutip, Minggu 5 Februari 2023.

Bantah Ahok, Basarah Sebut Sejak Awal PDIP Ingin Anies Jadi Cagub Jakarta

Anies Baswedan (kiri) bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Demokrat, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2023.

Photo :
  • ANTARA

Lantas Erwin ditanya siapa yang berutang, dan siapa yang diutangi. Kemudian dia menjawab yang punya uang yang memberikan utang ke dia yang tidak punya uang. Dia lalu ditanya Sandi yang mengutangi Anies. Di sinilah Erwin menjawabnya.

Jubir Anies Targetkan Pramono-Rano Raih 57 Persen Suara di Pilkada Jakarta

"Jadi Pak Sandi mengutangi Pak Anies?" tanya Akbar Faizal ke Erwin Aksa.

"Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies karena waktu itu kan putaran pertama kan ya namanya juga lagi tertatih-tatih waktu itu. Jadi kira-kira begitu, itu yang saya lihat, ada di Pak Rikrik itu. Nilainya apa ya, Rp 50 miliar barangkali," jawab Erwin.

Pada kesempatan tersebut, Akbar Faizal juga sempat bertanya apakah Anies Baswedan sudah melunasi utangnya pada Sandi. Dia meragukannya dengan mengatakan, "Saya kira belum, barangkali ya."

Muncul isu tentang perjanjian politik yang diteken Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, eks gubernur DKI Anies Baswedan, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno.

Menparekraf Sandiaga Uno

Photo :
  • Istimewa

Perjanjian itu, kabarnya, dibuat jelang Pilkada DKI 2017 dan diproyeksikan untuk pencapresan. Isi perjanjian disebut Anies Baswedan tidak akan maju capres jika Prabowo dalam kesempatan sama siap nyapres.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan ada perjanjian politik antara Anies dengan Prabowo. Tapi, ia tak bisa membeberkan detail isi perjanjian tersebut. Dia mengatakan, perjanjian itu bersifat internal dan bukan untuk konsumsi publik.

“Jadi, kalau ditanya apakah ada perjanjian? Ada. Tetapi isinya apa? Ya, kita enggak mau buka karena itu bukan konsumsi publik,” kata Dasco dikutip dari tvOnenews, Rabu, 1 Februari 2023.

Dia menegaskan perjanjian itu ada. Perjanjian itu bentuknya tertulis. Dia bilang perjanjian ditulis Fadli Zon. “Yang pasti itu memang ditulis oleh Pak Fadli, barangnya sekarang ada di saya," kata Dasco.

Sementara itu, perwakilan Anies Baswedan dalam Tim Kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said, membantah isi perjanjian bukan soal pencapresan.

Dia bilang perjanjian itu terkait pembagian beban biaya Pilkada dengan Sandiaga Uno. Maka itu, Sudirman menegaskan tak ada perjanjian politik antara Anies dengan Prabowo.

“Setahu saya tidak ada perjanjian antara Pak Anies dan Pak Prabowo. Karena memang tidak sempat menjajaki kemungkinan bersama-sama kan. Yang ada perjanjian utang piutang dan pembagian biaya kampanye antara Pak Anies dan Pak Sandi, itu saya baca,” kata Sudirman Said di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten dikutip dari tvOnenews, Selasa, 31 Januari 2023.

Dia menekankan isi perjanjian tersebut adalah saat Anies berhasil menangkan Pilkada DKI 2017, maka utang-piutang dianggap selesai. Kata dia, hal itu dianggap sebagai perjuangan bersama.

Pun, Sudirman kembali menekankan tak ada perjanjian soal maju capres antara Prabowo dan Anies. Dia mengaku jelang 2019, dirinya coba konfirmasi ke Anies langsung terkait bersedia maju jadi kontestan Pilpres 2019 atau tidak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya