Dukung Kepala BRIN Dicopot, Elite PKB: Tidak Ada Kemajuan Signifikan
- Dokumentasi BRIN
VIVA Politik - Komisi VII DPR merekomendasikan pencopotan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Fraksi PKB di DPR mendukung penuh rekomendasi pencopotan tersebut.
Anggota Komisi VII Fraksi PKB DPR RI Syaikhul Islam Ali menilai dengan penggantian Laksana Tri Handoko bisa jadi pintu masuk menyelematkan lembaga yang diproyeksikan sebagai pusat lahirnya inovasi dan pengembangan teknologi di Tanah Air.
Dia menilai hampir dua tahun berjalan, belum ada kemajuan signifikan terkait konsolidasi kelembagaan serta kebijakan dari BRIN.
"Yang ada malah kontroversi dan ketidakprofesionalan dari para pejabat BRIN,” kata Anggota Komisi VII Fraksi PKB DPR RI Syaikhul Islam Ali, Rabu, 1 Februari 2023.
Syaikhul menyampaikan, sebagai lembaga baru BRIN mestinya fokus pada program konsolidasi kelembagaan. Apalagi, kata dia, BRIN sebagai lembaga yang terbentuk dari berbagai entitas riset dan inovasi yang jumlahnya belasan hingga puluhan.
“Nah ,harusnya ada prioritas program terkait konsolidasi kelembagaan ini. Tetapi fakta di lapangan masih ada kerancuan terkait otoritas kewenangan maupun skema penggabungan," tuturnya
Dia mengatakan saat ini banyak pegawai BRIN yang mengeluh karena harus rebutan sekadar tempat duduk. Menurut dia, hal itu lantaran ketidaksiapan sarana prasarana dalam proses konsolidasi kelembagaan.
Menurut dia, jika program konsolidasi BRIN jadi masalah krusial dan tak mudah dilakukan maka perlu peran dari kepala BRIN sebagai leader. Ia bilang hal itu untuk memastikan proses konsolidasi kelembagaan agar bisa berjalan smooth dan diterima semua pihak.
“Namun hampir dua tahun terakhir belum ada kemajuan signifikan terkait konsolidasi kelembagaan sehingga BRIN masih belum menemukan pola terbaik dalam menghasilkan kebijakan di bidang riset dan inovasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika perlu ada upaya cepat dalam menyelamatkan BRIN maka salah satunya menganti sosok kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Kata dia, pengganti Laksana Tri bisa lebih berkompeten.
Dia menyarankan sebaiknya pertimbangan kapabilitas dan profesional bisa ditonjolkan dalam memilih Kepala BRIN yang baru alih-alih pertimbangan politis.
“Sebagai seorang menajer bisa saja kepala BRIN tidak harus berlatar seorang peneliti tetapi seorang manajer profesional untuk memastikan konsolidasi kelembagaan bisa dilakukan dengan seksama," kata Syaikhul.
Pun, dia mencontohkan keberhasilan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikit yang berlatarbelakang bukan seorang dokter. Tapi, Budi berhasil memperbaiki kinerja Kementerian Kesehatan.
"Meskipun tidak berlatar sebagai seorang dokter ternyata mampu memperbaiki kinerja dari Kementerian dalam menghadapi situasi pandemi kemarin,” kata legislator asal Jawa Timur I ini.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR Mukhtarudin menyampaikan selama 2 tahun terakhir pasca terbentuknya BRIN, masih banyak persoalan. Menurut politikus Golkar tersebut, permasalahan itu bukan hanya di internal BRIN melainkan juga hubungan antar sesama periset.
Mukhtarudin juga menduga banyak tindakan yang tak profesional dilakukan BRIN. "Kami Komisi VII DPR juga mendesak pemerintah untuk segera menggantikan Kepala BRIN, mengingat berbagai persoalan yang ada di lembaga tersebut tidak kunjung selesai," kata Mukhtarudin.