Partai Pengusung Ungkap Kebiasaan Jokowi Sebelum Reshuffle Kabinet

Ilustrasi jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Politik – Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Arsul Sani, membeberkan kebiasaan Presiden Joko Widodo, sebelum melakukan reshuffle kabinet. Apakah di periode pertama, hingga periode kedua ini.

Curhat Cak Imin Diomelin Istri: Apa Gunanya Jadi Menteri Kalau Enggak Bisa Atasi Judi Online?

Terutama jika melakukan reshuffle kabinet terhadap menteri yang berasal dari partai politik. Biasanya, terang Arsul, Presiden Jokowi akan memanggil ketua umum partai politik yang menterinya akan terimbas, sebelum mengumumkan reshuffle kabinet.

"Kalau mengacu pada reshuffle baik pada Pak Jokowi periode pertama kemudian sebelum ini, maka selalu kalaupun menyangkut menteri dari partai, biasanya itu disampaikan kepada parpol yang bersangkutan itu pada menjelang mepet dengan pengumuman itu dilakukan," kata Arsul, Selasa, 31 Januari 2023.

Dari 109 Menteri, Wamen, Stafsus dan Utusan Khusus di Kabinet Merah Putih, 59 Sudah Lapor LHKPN

Arsul mengatakan, partai-partai juga umumnya tidak akan komplain apabila menteri dari partai mereka, terkena reshuffle. Pasalnya, sudah sejak awal partai koalisi sudah berkomitmen bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. Selain itu, partai koalisi juga yakin Jokowi akan memperhatikan aspek keseimbangan dalam melakukan reshuffle kabinet.

"Partai-partai itu semua percaya bahwa bagaimanapun Presiden Jokowi tentu tetap akan menjaga keseimbangan semuanya," kata Arsul.

Salah satu Menteri Baru Presiden Prabowo Subianto Pakai Mobil Mewah Ini

Lebih lanjut, Arsul mengaku hingga saat ini PPP sama sekali belum diajak Presiden Jokowi berbicara soal reshuffle kabinet. Sikap PPP, tekan Arsul, sudah jelas, menyerahkan sepenuhnya kepada prorogatif Presiden Jokowi.

Arsul juga meyakini, menteri dari PPP tidak akan dikurangi. Bahkan dia berharap PPP kembali diberi jatah menteri.

"Jadi kalau misalnya PPP punya 1 menteri, satu wamen (wakil menteri) Insya Allah nggak kemudian berkurang, kalau ngarep bertambah iya, tapi itu kan sekali lagi kita kembalikan kepada beliau Presiden kita, kita menunggu saja. Berharap tentu boleh, wong berharap itu tidak dilarang kok," ujarnya.

Arsul juga tidak bisa memastikan, apakah pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, dan juga dengan Plt PPP Mardiono, terkait dengan reshuffle kabinet.

"Saya kira Presiden itu tentu akan mempertimbangkan semua hal, semua kepentingan juga ya. Nah apakah ada hubungannya atau tidaknya, saya kira itu yang bisa jawab Presiden, kan kemarin Presiden sudah menjawab dan jawabannya kan simpel mau tahu aja gitu kan," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya