PDIP Hormati Sikap Pemerintah yang Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Warga memasukkan surat suara saat Pemilu 2019 (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA Politik – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menghormati sikap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang condong mendukung proporsional terbuka tetap berlaku pada Pemilu 2024. 

Usai Mencoblos, Koster Pantau Hasil Penghitungan Suara di Kantor DPD PDIP Bali

Menurut Hasto, perbedaan pandangan merupakan bagian dari iklim demokrasi. “Perbedaan dalam cara pandang harus dilihat sebagai bagian dari iklim demokrasi. Pemerintah mungkin melihat demokrasi presidensil memerlukan sarat dukungan 50 persen plus 1 di parlemen. Sehingga kami bisa memahami sikap pemerintah,” kata Hasto dalam keterangannya dikutip awak media, Sabtu, 28 Januari 2023. 

Hasto menerangkan, bagi partainya, Mahkamah Konstitusi (MK) bakal mengambil keputusan atas judicial review bukan berdasarkan opini pendapat banyak orang. Tapi berdasarkan sifat kenegarawanan dari hakim MK.

Pramono Anung: Bismillah, Satu Putaran!

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Photo :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi

“PDI Perjuangan bukan pihak yang melakukan judicial review karena kami tidak memiliki legal standing. Tapi sikap politik kebenaran kami sampaikan bahwa dengan proporsional tertutup, terbukti PDI Perjuangan mampu melahirkan banyak pemimpin yang berasal dari kalangan rakyat biasa,” kata Hasto.

Mirip Gaya Pilpres 2024, Megawati Bersyal Merah Coblos Pilgub Jakarta Ditemani Pramono-Rano

“Bambang Pacul, Pramono Anung, Ario Bimo, Alm Tjahjo Kumolo, Arif Wibowo, Budiman Sudjatmijo, Ganjar Pranowo dan lain-lain, semua lahir dari proporsional tertutup,” kata Hasto menambahkan.

Diketahui, PDIP menjadi satu-satunya partai di parlemen yang berharap sistem pemilihan bisa menjadi proporsional tertutup. Sementara 8 fraksi seperti Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PKS, Demokrat, dan PPP menginginkan proporsional terbuka tetap berlaku pada Pemilu 2024.

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA

Hasto menjelaskan, PDIP konsisten dengan sikap awal yakni berharap kembali berlakunya sistem pemilu secara proporsional tertutup. Sebab, proporsional tertutup membuat iklim politik di Indonesia tidak dikuasai kapital untuk menuai popularitas. 

Selain itu, menurut Hasto, sistem proporsional tertutup dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas kepemimpinan dari seluruh anggota dewan. Sehingga, menjalankan fungsi legislasi, anggaran, pengawasan, dan representasi serta desain bagi masa depan betul-betul dipersiapkan dengan baik melalui kaderisasi partai.

“Jadi bukan sekadar popularitas atau mobilisasi kekuasaan kapital. Di dalam proporsional terbuka yang sering terjadi adalah melekat unsur nepotisme, melekat unsur mobilisasi kekayaaan untuk mendapatkan pencitraan bagi dukungan bagi pemilih,” ujarnya.

Diketahui sistem pemilu sedang diuji materi oleh sejumlah warga negara ke MK. Kendati begitu, perwakilan pemerintah dalam sidang uji materi berharap proporsional terbuka tetap berlaku pada Pemilu 2024 karena tahapan pemilihan 2024 sudah berlangsung.

Ilustrasi/Penyelenggaraan Pilkada serentak di Indonesia.

Cepat dan Mudah, 7 Trik Jitu Menghilangkan Tinta Ungu setelah Pemilu

Salah satu simbol yang menunjukkan bahwa seseorang telah menunaikan hak pilihnya adalah tinta ungu yang ditorehkan pada jari kelingking. Namun, sering kali banyak orang m

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024