Usul RI Keluar dari WTO, Cak Imin: Bertahan Jangan Mau Didikte

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Kondisi ekonomi global yang tidak pasti berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi termasuk di RI. Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menilai kondisi itu perlu jadi perhatian karena program ketahanan ekonomi nasional sebagai prioritas.

Menko Cak Imin Sebut Tak Ada Bansos Khusus karena Kenaikan PPN Jadi 12 persen

Dia mengapresiasi pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo yang sudah ikhtiar menjaga ketahanan ekonomi nasional. Salah satunya, kata dia, pemerintah era Jokowi dengan tak sepenuhnya bergantung pada Organisasi Dagang Dunia (WTO).

Cak Imin mengingatkan dengan jadi prioritas, maka ketahahan ekonomi nasional mesti jadi perhatian.

Uskup Agung Jakarta soal PPN 12%: Kalau Pemerintah Sudah Memutuskan, Ikut di Dalam Arus Itu

"Daya tahan ekonomi nasional kita ini menjadi penting. Makanya saya salut kepada pak Jokowi dalam konteks ini menahan dan menjaga kekuatan ekonomi nasional tidak harus tunduk pada WTO," kata Cak Imin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.

Hasto jadi Tersangka KPK, Cak Imin Nilai Tak Ada yang Berani Politisasi Hukum

Pun, dia menilai posisi pemerintah RI yang saat ini  tak tunduk pada WTO. Bagi dia, sikap RI seperti demikian perlu dipertahankan. 

Lalu, Cak Imin mengusulkan agar pemerintah RI tak sungkan keluar dari WTO. Ia bilang mundur dari WTO mungkin perlu jika bawa dampak positif terhadap ketahanan ekonomi nasional. 

"Kalau perlu saya mengusulkan Indonesia keluar saja dari WTO. Lalu, menjalin koalisi baru ekonomi yang menguntungkan. Pak Luhut videonya kemarin viral dia mengatakan secara tegas independensi Indonesia atas negara manapun soal ekonomi," jelas Wakil Ketua DPR tersebut.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama pengurus DPP PKB di Istana

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Menurut dia, ketahanan ekonomi nasional harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk bertahan di tengah  ancaman resesi global. Ia menekankan daya tahan ekonomi yang mesti dioptimalkan dalam bertahan skaligus menyerang. 

"Bertahan jangan mau didikte, menyerang kita harus menyiapkan kemampuan suplai pangan global. Karena suplai kebutuhan global itulah sesungguhnya diplomasi paling efektif untuk masa-masa yang akan datang," ujar Cak Imin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya