Rumah Eks Wagub Banten Diteror Kobra Jelang Kedatangan Anies, Nasdem Minta Polisi Tegas
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA Politik - Elite Partai Nasdem meminta Polda Banten bisa tegas mengusut pelaku teror yang melempari ular kobra ke rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim. Teror pelemparan kobra itu dilakukan jelang kedatangan bakal capres Anies Baswedan yang diusung Nasdem.
Ketua DPP NasDem, Taufik Basari meminta Polda Banten mengusut tuntas pelaku dan membongkar motif serta otak teror tersebut.
“Tidak boleh ada teror yang dibiarkan tanpa penegakan hukum. Penindakan harus dilakukan tanpa pandang bulu siapa pun latar belakang pelaku dan dalangnya,” kata Tobas, sapaan akrabnya, dalam keterangannya pada Rabu, 25 Januari 2023.
Tobas mengatakan aparat keamanan punya tanggungjawab untuk memastikan setiap kegiatan parpol bisa berjalan aman dari gangguan pihak manapun. Sebab, upaya menghambat, mengganggu, mengintimidasi, mengancam kegiatan politik dan pendidikan politik, akan merusak demokrasi.
“Tentu, kita ingin menjaga agar kehidupan demokrasi di Indonesia tetap sehat, beretika dan bermartabat dan jangan sampai dikotori oleh praktek politik kotor yang jahat dan tidak beradab,” ujar Anggota Komisi III DPR RI tersebut.
Maka itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga iklim demokrasi agar tetap kondusif dan berkualitas. Menurut dia, jangan beri ruang praktik politik kotor karena akan merugikan semua.Â
Dia bilang menjaga demokrasi bukan hanya untuk kepentingan partai atau kelompok tertentu. Namun, untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Kami tidak mau berspekulasi apakah teror tersebut berkaitan dengan kedatangan calon Presiden yang dideklarasikan Partai NasDem atau tidak, kami serahkan pengusutannya kepada aparat penegak hukum,” tuturnya.
Sebelumnya, rumah Wahidin Halim di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, diteror orang tidak dikenal atau OTK. Dari informasi yang dihimpun, aksi teror itu terjadi pada Rabu, 25 Januari 2023 pukul 03.00 Wib dini hari.
Saat itu politisi Nasdem itu dapat laporan adanya ular kobra yang dilempar seseorang di area belakang rumahnya.Â
 "Iya (teror ular). Dibuang ya itu ular di belakang (rumah), tapi ada pengamanan saya, posisi di bungkus. Atasnya sudah terbuka, tapi ditutup lagi," kata Wahidin Halim.