Teken Petisi di Surabaya, Cak Imin Minta Setop Kekerasan pada Perempuan dan Anak

Ketua Umum PKB ikut tandatangani petisi di Surabaya, Jatim.
Sumber :
  • Dok. PKB

VIVA Politik - Sekelompok masyarakat berkumpul untuk menandatangani petisi pelindungan anak dan perempuan di depan Museum NU, Jl. Gayungsari Menanggal, Gayungan, Kota Surabaya, Minggu, 22 Januari 2023. Aksi ini digalang Inisiator Gerakan Peduli Anak dan Perempuan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan pihaknya menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Hari ini kita semua berkumpul dalam satu tekad melawan kekerasan pada perempuan dan anak. Kita menyaksikan banyak peristiwa kekerasan baik kepada perempuan maupun anak, ini semua tidak boleh diteruskan. Hentikan kekerasan pada perempuan dan anak," kata Cak Imin, dalam keterangannya, yang dikutip pada Senin, 23 Januari 2023.

Cak Imin juga mengingatkan masyarakat bahwa saat ini marak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Maka itu, ia mengajak masyarakat agar tak berdiam diri. Ia bilang masyarakat mesti bisa melawan setiap aksi kekerasan itu.

"Kita tidak boleh diam saja, kita tidak boleh menganggap biasa-biasa saja. Ini keadaan sudah luar biasa dan kita harus melawan dan menyiapkan kekuatan," tutur Wakil Ketua DPR tersebut.

Dia pun menyebut tiga langkah penting dalam mengantisipasi kekerasan. Pertama, ia mengajak warga bersama-sama mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya kekerasan pada perempuan dan anak. 

"Hari ini kita lalui, kita mulai dan kita jalankan agar semua melek dan sadar akan haknya. Agar semua mengerti akan kewajibannya. Agar seluruh rakyat Indonesia adalah kekuatan anti kekerasan," jelas eks Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut.

Ketua Umum PKB ikut tandatangani petisi di Surabaya, Jatim.

Photo :
  • Dok. PKB

Pun, yang kedua menurut dia, aparat penegak hukum diminta bisa mengambil langkah langkah represif terhadap setiap pelaku kekerasan yang belakangan merajalela. Menurut dia, tindakan represif harus dilakukan agar jadi pembelajaran bagi semua pihak.

Kemudian, ia menyebut yang ketiga yakni bisa menyempurnakan konstitusi dengan perkuat Undang-Undang. Bagi Cak Imin, hal itu penting agar semua jadi waspada dan bisa mengantisipasi.

"Karena itu kita meminta kepada seluruh jajaran legislatif dan eksekutif untuk bahu membahu menyempurnakan aturan secepatnya dan sebaik baiknya," sebut Cak Imin.

Sementara, Koordinator Gerakan Peduli Anak dan Perempuan Nihayatul Wafiroh menambahkan alasan penandatanganan petisi perlindungan anak dan perempuan. Menurutnya gerakan anti kekerasan pada perempuan dan anak penting dilakukan lantaran kasus tersebut semakin meningkat seiring waktu.

Dia mengatakan gerakan tersebut jadi pengingat karena selama ini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak makin naik.

"Kita lihat bahwa kekerasan pada anak dan Bu perempuan tidak semakin turun tapi justru jumlahnya semakin meningkat," kata Ninik, sapaan akrabnya.

Muncul Isu MLB PBNU, Waketum PKB Duga Karena Keresahan dari Daerah

Menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu, perempuan dan anak tak hanya mengalami kekerasan di lingkungan umum tapi juga di dalam keluarganya. Maka itu, Cak Imin lakukan gerakan inisiasi untuk peduli perempuan dan anak. 

Kata dia, semua pihak mesti saling gandeng tangan untuk memberikan kenyamanan, keamanan pada perempuan dan anak. “Karena negara ini tidak bisa berjalan dengan baik bila perempuan dan anak tak mendapatkan perlindungan," tutur Ninik.

Kuasa Hukum PKB: Urusan Internal Partai, Gugatan Sespri Ketum PBNU ke Cak Imin Ditolak
Ilustrasi korupsi.

Prabowo Minta Koruptor Kembalikan Uang Korupsi, PKB: Ini Jadi PR Besar Penegak Hukum

Uang rakyat yang dicuri harus dikembalikan.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024