Partai Gelora Dorong Anis Matta dan Fahri Hamzah Jadi Capres atau Cawapres

Kepala Bappilu Partai Gelora Rico Marbun.
Sumber :
  • YouTube VIVA

VIVA Politik – Dinamika calon presiden dan calon wakil presiden masih bergerak dinamis dan cair. Tak hanya partai parlemen, partai baru juga turut serta mendorong kader internal untuk diusung dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Hal tersebut diungkap oleh Ketua Bappilu Partai Gelora, Rico Marbun ketika menghadiri acara diskusi VIVA ‘The Interview Coffee Session' di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu 14 Januari 2023.

Menurut Rico, internal partai Gelora akan mendorong Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah menjadi capres atau cawapres.

Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

Adapun kedua nama itu dikenal sebagai mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Rico mengatakan, usulannya itu tak bisa dipandang remeh lantaran Partai Gelora memiliki 700 ribu kader di daerah.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

"Kalau Gelora jelas orang-orang seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil yang tidak punya partai bisa, apalagi kami yang punya 700 ribu kader. Tentu kami ingin mengajukan pak Anis Matta dan Pak Fahri Hamzah sebagai capres atau cawapres," ujar Rico.

Rico menambahkan, bahwa partai politik harus berani mendorong kader internalnya untuk bisa maju di kontestasi Pilpres 2024. Sebab, dia mulai melihat fenomena adanya parpol yang tak mengusung kader internalnya maju di kontestasi politik.

"Jadi kalau kita melihat sebenarnya parpol ini sudah seharusnya regenerasi. Regenerasi kepemimpinan terutama di nasional. Sekarang ini saya melihat, saya menangkap ada upaya sistematis bahwa justru tokoh-tokoh pimpinan parpol yang kita anggap sebagai kader terbaik nomor satu dari partai politik itu dikondisikan seakan akan selalu lemah dibandingkan orang orang luar," ungkapnya.

Fahri Hamzah Bersama Anis Matta

Photo :
  • Partai Gelora

Dijelaskan Rico, jika masalah ini terus dilanjutkan, maka demokrasi tanah air bisa terus menyusut. Sebaliknya, Rico tidak mengetahui apakah ada pihak mengkondisikan hal tersebut di masyarakat.

"Jadi kita tidak tahu apakah, kalau menurut saya ini ada benturan. Ada benturan antara figuritas pimpinan parpol dengan opini yang entah dibangun dari mana. Kalau ini dibiarkan terus menerus, itu yang terjadi adalah susutnya kualitas demokrasi," jelasnya.

Hal senada juga diungkap oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Nurul Arifin. Dia mengatakan bahwa Partai Golkar hanya mengusung Ketumnya, yaitu Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.

"Calon presiden dari Golkar cuma satu yaitu Airlangga Hartarto. Jadi sesuai dengan keputusan Munas kita konsisten mengusung Airlangga Hartarto juga kami tidak geming," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya