Puluhan Bendera-Atribut PDIP di Kandang Banteng Dirusak OTK, Pelaku Diburu
- FB
VIVA Politik – Puluhan bendera dan atribut partai PDI Perjuangan (PDIP) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sengaja dirusak dan dirobohkan paksa oleh orang tak dikenal (OTK). Berdasarkan informasi yang dihimpun Badan Kesbangpol Kabupaten Semarang, perusakan bendera PDIP itu diketahui pada Selasa, 10 Januari 2023, sekira pukul 05.00 WIB.
Aksi perusakan atribut partai ini terjadi di beberapa lokasi di Kabupaten Semarang, seperri seperti daerah Kalirejo, Ungaran Timur dan Lingkungan Bugisan, Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa.
Adapun atribut PDIP yang dirusak dan dicopot paksa (hilang) adalah bendera partai- banner. Atribut PDIP yang terpasang di kawasan Kalirejo mulai dari depan kafe 4U sampai dengan exit tol Ungaran dirusak OTK. Kemudian di ruas Jalan MT Haryono, serta depan Balai Kelurahan Kalirejo.
Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang Bondan Marutohening, mengatakan pemasangan bendera itu dilakukan sejak tanggal 5 Januari 2023 dalam rangka HUT ke-50 PDIP. Mulai dari DPC hingga tingkat cabang diperintahkan DPP untuk memasang bendera partai di beberapa lokasi.
"Ada laporan yang masuk ke saya bahwa terjadi perusakan dan pencopotan paksa bendera (PDIP). Jumlahnya belum dihitung secara pasti, yang jelas puluhan. Yang di Kalirejo sebenarnya ada bukti rekaman CCTV-nya, tapi saya belum mendapatkan," kata Bondang, Jumat, 13 Januari 2023.
Lebih lanjut, Bondan mengatakan perusakan yang terjadi di wilayah Bugisan, ada indikasi dirusak menggunakan senjata tajam berupa parang atau golok. Sebab, terlihat dari bekas tiang bendera seperti tertebas.
"Kalau melihat dua kejadian itu, ada unsur kesengajaan. Kami sangat menyayangkan hal itu," ucapnya.
Atas kejadian tersebut, Bondan mengaku sudah membahas secara internal terkait upaya melaporkan tindakan tersebut kepada pihak yang berwajib. Di sisi lain, ia juga telah berkoordinasi dengan Badan Kesbangpol Kabupaten Semarang untuk menelusuri rekaman CCTV yang ada di Kalirejo guna menemukan pelakunya.
"Harapan kami, peristiwa ini tidak terjadi lagi. Dikhawatirkan ada potensi konflik sehingga memancing suasana menjadi panas. Kalau memang ada yang keberatan dengan pemasangan (bendera), sampaikan saja langsung ke kami, pasti akan kami tertibkan sendiri," tegasnya.
Laporan: Aditya Bayu/tvOne Semarang