Paham Capres Pilihan Megawati, Panda Nababan Ungkit Pengalaman Pahit Bocorkan Jokowi
- YouTube Indonesia Lawyers Club.
VIVA Politik - Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan mengaku paham kira-kira figur calon presiden atau capres yang akan dipilih Megawati Soekarnoputri. Namun, ia tak ingin bicara terlalu jauh.
Eks Anggota DPR itu punya pengalaman pahit pernah disemprot Megawati pada 2013 silam. Dia mengklaim mengikuti proses di internal PDIP terkait soal kandidat tokoh capres.
Pun, ia juga menyinggung soal tanda-tanda yang kemungkinan jadi sikap Megawati dalam memilih capres.
"Kemudian juga mengenai tanda-tanda, kalau saya tidak mau bicara jauh soal siapa. Walaupun saya bisa mengikuti prosesnya, saya ngert. Saya paham kira-kira siapa yang akan dipilih. Saya mengalami pengalaman pahit, 2013," kata Panda dalam diskusi Indonesia Lawyers Club yang dikutip VIVA pada Jumat, 13 Januari 2023.
Baca Juga: Megawati Bilang Jokowi Tanpa PDIP Kasihan, Pakar: Agar Patuh dan Tak Bermanuver
Dia menceritakan pengalaman pahit tahun 2013 yang dimaksudnya. Saat itu, Panda masih menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Sumatera Utara.
"Sebagai Ketua DPD, rakernas gitu. Saya naik podium, saya umumkan waktu itu, calon presiden Joko Widodo. Saya mendahului Megawati, waktu itu," jelas Panda.
Panda mengatakan kejadian itu di Ecopark, Ancol. Imbas aksinya itu, Megawati selaku Ketum PDIP geram terhadapnya.
"Dalam kapasitas itu, aku lihat muka Megawati murem, kesel. Kayaknya marah gitu loh. Geram, kelihatan mukanya itu dia," tutur Panda.
Lebih lanjut, dia menambahkan, sehari setelah kejadian itu, Megawati langsung mengumpulkan para Ketua DPD dan DPP PDIP. Panda mengaku dalam kesempatan itu, ia dimarahi habis oleh Megawati.
Megawati saat itu mencecar dirinya mengapa sampai mengumumkan nama Jokowi.
"Di situ habis aku disemprot sama Mega. Bisa apa dia? Kenapa kau usulkan? Apa itu Jokowi? Mampu apa itu Jokowi? Kau kenal di mana Jokowi? Kenapa kau ini," tutur Panda menirukan ucapan Megawati.
Maka itu, Panda belajar dari pengalaman tersebut dan tak mau mengulanginya. "Wah, jadi untuk kali ini. Saya tidak mau mengulangi," ujarnya.
Dia mengklaim sudah tahu kira-kira capres yang dikantongi Megawati. "Udah tahu lah aku. Tapi, nggak mau ngulangi aku," ujarnya.