Kode Megawati di Pidato HUT PDIP, Pilihan Condong ke Puan Bukan Ganjar
- PDI Perjuangan
VIVA Politik - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sudah menyampaikan pidato politiknya saat HUT ke-50 PDIP di Jiexpo, Kemayoran, Selasa kemarin. Namun, kejutan yang diharapkan soal Megawati umumkan capres PDIP ternyata tak ada.
Pakar komunikasi politik Effendi Gazali menganalisa kode Megawati dalam pidato politiknya. Bagi dia, omongan Megawati dalam pidato lebih banyak tak mengacu pada teks yang sudah disiapkan.
Menurut dia, Megawati ingin menyampaikan unek-unek lebih bebas kepada ribuan kader PDIP termasuk putra putrinya yakni Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo. Meski dipancing kader PDIP agar umumkan nama yang jadi surprise, tapi Megawati tak mau membukanya.
"Bahasa-bahasa yang tadi ditunggu-tunggu adalah bahkan diberikan tepuk tangan seakan-akan akan mengucapkan nama tapi justru ibu Megawati mengatakan enggak. Walaupun kalian tepuk tangan saya nggak akan terpancing," kata Effendi, dalam Kabar Petang tvOne yang dikutip VIVA pada Rabu, 11 Januari 2023.
Dia juga menyinggung pidato Megawati yang kerap menggunakan Bahasa Jawa. Lalu, ada juga beberapa kalimat menggunakan kata gue. Dia menangkap bahasa-bahasa yang dipakai Megawati itu seperti kedekatan antara ibu kepada anak-anaknya.
"Jadi, bahasa Mak Nyak pada anak-anaknya. Nah, dengan semua yang tadi disampaikan oleh tvOne mengutip bagian-bagian yang penting dari pidato tersebut," jelas Effendi.
Effendi pun menduga analisanya terkait nama capres yang ada di kantong Megawati. Meskipun Megawati bilang berdasarkan keputusan kongres tapi tetap saja dirinya merupakan bagian paling tertinggi di internal PDIP soal penentuan capres.
Dia juga menangkap susana kader PDIP dalam HUT PDIP juga terlihat siap setia bersama dan menunggu pengumuman apapun dari Megawati.
"Artinya suasananya itu dibangkitkan pada bukan hanya kedekatan. Tapi, pengakuan dari seluruh anggota partai. Mereka siap menunggu apa keputusan ibu," sebut Effendi.
Lebih lanjut, dia menilai Megawati benar sudah ada nama di kantongnya. Tapi, ia menangkap momen pengumumannya akan disampaikan dalam waktu yang tepat.
Ia merujuk omongan Megawati yang tak akan menjebloskan kader PDIP ke dalam sumur. "Jadi, artinya itu tidak akan dijebloskan. Jadi, akan berdasarkan rasio dan rasa," lanjutnya.
Kemudian, ia menyinggung dalam pidato tersebut, Megawati juga sama sekali tak menyebut nama Ganjar. Tapi, beberapa kali menyampaikan nama Puan dan Prananda.
"Tapi, beberapa kali menyebut nama Ibu Puan dan Nana, sebagai putra dan putri beliau. Itu makin memperkuat saya mengenai siapa yang ada di kantong Ibu Megawati," tuturnya.
Menurut dia, hal itu diperkuat dengan pernyataan Megawati yang menyoroti masalah stunting dan rakyat kecil di Indonesia. Pun, Megawati juga menaruh perhatian terhadap peranan perempuan.
"Tapi, ini mengacu pada nama yang sudah ada dalam bayangan antara rasio dan rasa di PDIP," ujarnya.