ICW Sindir Eks Koruptor Masuk Partai Lagi: Seperti Gimmick Politik

Koordinator ICW Agus Sunaryanto
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari

VIVA Politik – Indonesia Corruption Watch (ICW), buka suara soal fenomena mantan narapidana kasus korupsi yang kembali aktif dalam partai politik, usai menjalani proses hukum. Fenomena ini dinilai bukan sebagai hal baru yang terjadi di dunia politik.

KPK Sita Fee Broker Rp2,4 Miliar Terkait Korupsi Taspen

Koordinator ICW, Agus Sunaryanto, mengungkap sejumlah nama yang pernah tersangkut kasus koruptor dan kini aktif kembali di partai. 

Ia menyebut nama-nama seperti Andi Mallarangeng yang sempat terjerat kasus korupsi proyek Hambalang dan bebas murni pada 2017. Sementara Nazaruddin terjerat dalam 2 kasus yakni suap Wisma Atlet Rp 4,6 miliar dan gratifikasi serta pencucian uang.

Penetapan Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula Dipertanyakan, Ini Alasannya

Kemudian, yang terbaru ada mantan Ketua Umum PPP, Muhammad Romahurmuziy (Romy), yang kembali aktif usai terjerat kasus korupsi penerimaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) pada 2019 lalu. Setelah bebas, Romy didapuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP. 

"Jadi (fenomena eks koruptor aktif kembali di partai politik) ini tidak hanya terjadi di PPP. Di Demokrat juga ada seperti itu, misalnya Nazaruddin dan Andi Mallarangeng," ujar Agus kepada wartawan, Jumat, 6 Januari 2023.

Prabowo: Kita Harus Akui Korupsi Masih Terlalu Banyak, Seolah Diterima Jadi Kondisi Sehari-hari

Agus menduga, ada persoalan di dalam partai politik hingga akhirnya menerima kembali mantan narapidana korupsi itu untuk bergabung. 

Ia pun mengungkap kilas balik tindakan partai politik saat para kadernya terjerat kasus korupsi. Kata Agus, partai politik berbondong-bondong untuk memberikan tindakan tegas seperti pemecatan terhadap kadernya yang korupsi. 

Namun, upaya pemecatan ini dinilai hanya sebagai gimmick politik. Sebab kader partai dapat dengan mudahnya bergabung usai menjalani masa hukuman.

"Menurut saya, ada persoalan di partai politiknya. Padahal sebenarnya partai politik juga sudah melakukan langkah yang bagus ketika ditetapkan sebagai tersangka. Dulu Demokrat langsung dipecat, tapi justru ketika sudah bebas, balik lagi. Ini kayaknya jadi gimmick politik saja," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya