Disebut Mahfud Makin Ngawur Bodoh, Rizal Ramli: Ketawain Aja, Wong Panik Bela yang Tak Benar
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA Politik - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terlibat friksi dengan ekonom sekaligus politikus senior Rizal Ramli di media sosial. Mahfud geram dengan menyebut Rizal makin ngawur dan bodoh.
Mahfud kesal karena Rizal menyebutnya yang berubah lantaran masuk kekuasaan menjadi iblis. Mahfud geram karena juga merasa tak pernah menyampaikan omongan tersebut. Dia menyebut pernyataan Rizal ngawur.
Rizal pun menanggapi kekesalan Mahfud. Tanggapan itu setelah ada netizen Zain Ahmad dengan akun @ahm4dz4in yang memention akun Rizal serta Mahfud soal ngawur dan bodoh.
Menurut Rizal, cuitan Mahfud tak usah diladeni dan cukup diketawain. Dia juga menyertakan emoji tertawa dalam tulisan di cuitannya tersebut.
Dia menyindir status Mahfud yang notabene mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Rizal heran Mahfud yang dinilainya melemahkan putusan MK soal Omibus Law dengan mendukung diterbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Peppu).
Rizal menuding upaya Mahfud itu hanya sekadar untuk menjilat Presiden Jokowi.
"Ketawain aja Zain ????????. Wong ndak usah diladeni,, wong panik karena membela yang tidak benar ????????. Mantan Ketua Hakim MK kok melemahkan Keputusan MK soal Omnibus Law, dgn mendukung Perpu, hanya untuk sekedar menjilat Presiden. Logika kemana, integritas dimana ?????????" tulis Rizal dikutip VIVA pada Kamis, 5 Januari 2023.
Sebelumnya, dalam utasan cuitannya di Twitter, Mahfud menyampaikan kekesalannya ke Rizal Ramli. Dia menyebut Rizal yang makin ngawur dan bodoh.Â
Dia menantang Rizal untuk menunjukkan pernyataannya bahwa setiap orang yang masuk kekuasaan akan jadi iblis. Mahfud merasa tak pernah bicara demikian.
"Ternyata Rizal Ramli ini makin ngawur dan bodoh. Tunjukkan, kapan saya bilang bahwa setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis. Gobloklah pernyataan tersebut. Kapan dan dimana saya bilang begitu?. Ayo. Saya bilangnya bukan begitu lah tapi begini," kata Mahfud dalama akun Twitternya yang dikutip pada Kamis, 5 Januari 2023.
Mahfud pun meluruskan dengan beri penjelasan versinya. Dia mengaku pernah berbicara mengenai soal sistem Pilkada yang menimbulkan dorongan kepala daerah untuk korupsi. Momen itu saat dirinya masih menjabat sebagai Ketua MK pada 2012.Â
Namun, saat itu, dia menyampaikan sistem yang harus diubah dalam pilkada. Dia mengatakan tak pernah menyebut kekuasaan dalam pernyataannya.
"Waktu itu yang saya bilang, Jika sistem pilkada tidak diubah maka 'malaikat pun kalau masuk ke dalam sistem bisa jadi iblis'. Waktu itu (2012) sebagai Ketua MK saya sampaikan itu sebagai usul agar sistem pilkada diubah, sebab sistem yang ada mendorong kepala daerah korupsi sehingga banyak yang masuk penjara," kata Mahfud.