Fahri: Pemilih Prabowo Rada Mendingan, Lebih Rasional Ketimbang Anies dan Ganjar
- Media Center DPN Gelora Indonesia
VIVA Politik - Politikus Fahri Hamzah menilai kondisi demokrasi di Tanah Air seolah memaksa masyarakat pemilih untuk mencerna figur calon pemimpin seperti kandidat capres. Padahal, menurutnya yang bagus adalah mencerna gagasan dari calon pemimpin.
Demikian disampaikan Fahri dalam podcast komika Mamat Alkatiri di kanal YouTube Mamat Keliling (MALING). Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora itu menilai bila ada ada dua pilihan saat ini yakni mencerna gagasan atau mencerna figur maka jawabannya yang kedua.
"Kalau ada dua pilihan, mencerna gagasan atau mencerna orang, kita lebih mencerna orang. Utuh dia, simbolik, ada senyumnya, ketawanya, ada lesung pipi, segala macam," kata Fahri dikutip pada Selasa, 4 Januari 2023.
Menurut dia, memang lebih mudah untuk memilih orang ketimbang gagasan. Namun, dalam demokrasi sebenarnya memilih orang itu terakhir.
"Yang pertama itu kita pilih gagasannya apa? Di negara kita nggak ada. Kita dipaksa milih orang," jelas eks Wakil Ketua DPR tersebut.
Dia pun menyebut saat ini ada beberapa kandidat capres seperti eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Bagi Fahri, Anies disebutnya sebagai simbol kemaharan dari kelompok kanan. Untuk Ganjar sebaliknya yakni dari kelompok kemarahan kiri.
"Kalau menyebut nama kalau fair, Anies Baswedan adalah simbol dari kemarahan kanan. Ganjar adalah simbol dari kemarahan kiri," tutur Fahri.
Mamat sempat menyelak penjelasan Fahri, dengan menyebut nama Ketua DPR Puan Maharani. Fahri pun menjawabnya.
"Mohon maaf yang pilih Puan itu rasional. Yang milih Ganjar itu emosional, yang milih Anies emosional," ujarnya.
Namun, menurut dia, yang memilih Prabowo agak mendingan karena lebih rasional daripada pemilih Anies dan Ganjar.
"Yang milih Prabowo rada mendingan, lebih rasional. Agak aku bilang," tuturnya.
Fahri mengatakan demikian karena saat Prabowo gabung masuk ke pemerintahan Jokowi dan jadi menteri maka pemilihnya yang emosional keluar.
"Itu dia (Prabowo), begitu dia masuk kan (kabinet pemerintahan Jokowi) yang marahnya pada keluar," ujar Fahri.