Dorong 3 Capres di 2024, Presiden PKS: Meminimalisasi Polarisasi
- Dok. PKS
VIVA Politik - Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan beberapa catatan penting terkait refleksi 2022. Dia menyoroti intensitas politik yang meningkat jelang Pemilu 2024.
Menurut dia, penting untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia mengatakan demikian karena intensitas politik di tahun 2023 akan makin tinggi.
“Tahun 2023 intensitas politik diprediksi akan semakin tinggi menjelang pemilu 2024. Seluruh elemen bangsa harus mengedepankan harmoni dan keutuhan bangsa di atas kepentingan partai atau kelompok,” kata Syaikhu dalam pidato akhir tahun 2022 yang disiarkan secara daring, Jumat, 30 Desember 2022.
Dia juga menyinggung polarisasi berkepanjangan imbas Pemilu 2019 lalu. Ia menekankan polarisasi ini karena disebabkan hanya dua pasangan calon presdien dan wakil presiden di 2019.
Syaikhu mengingatkan agar pengalaman pemilu sebelumnya harus jadi pelajaran.
Salah satu sebab terjadinya polarisasi adalah runcingnya pesaingan pada kontestasi Pilpres yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden,” lanjut Syaikhu.
Maka itu, ia menyampaikan agar tidak terulang, PKS mendorong bisa terwujudnya tiga pasangan capres dan cawapres. Pun, dia menekankan PKS akan terus memperjuangkan agar angka presidential threshold turun. Dengan demikian, harapannya bisa memunculkan lebih dari dua paslon.
“PKS pada Pilpres 2024 menghendaki terbentuknya minimal 3 pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," tutur Syaikhu.
Namun, ia sadar mewujudkan terbentuknya tiga paslon itu tidak mudah. "Selama ini presidential threshold 20 persen amatlah tinggi sehingga membatasi hak dan peluang partai politik untuk dapat mengusung capres dan cawapres,” kata Syaikhu.
Lebih jauh, Syaikhu juga menegaskan upaya PKS dalam mewujudkan lebih dari tiga paslon dengan membangun koalisi dengan partai lain, di antaranya koalisi perubahan yang sedang digagas bersama Partai Nasdem dan Demokrat.
“PKS menyakini dengan terbentuknya minimal 3 paslon capres dan cawapres akan mampu memitigasi dan meminimalisasi polarisasi di tengah masyarakat," ujarnya.
Selain itu, menurutnya dengan lebih dua paslon capres maka juga memberikan lebih banyak alternatif pilihan bagi masyarakat pemilih.