VIVA RePlay 2022: Capreskan Anies, Nasdem Bikin Partai Penguasa Gusar

Anies Baswedan Calon Presiden Partai Nasdem di HUT Nasdem
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Manuver Partai Nasdem yang berani mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024 jadi sorotan. Momen Nasdem deklarasikan Anies dilakukan pada Senin, 3 Oktober 2022.

Soal Polemik PPN 12 Persen, Gerindra Nilai PDIP Lupa Ingatan

Sikap politik Nasdem yang mendeklarasikan Anies tergolong berani. Sebab, status Nasdem sebagai salah satu parpol pendukung pemerintahan Jokowi. 

Adapun figur Anies identik dengan tokoh yang berseberangan dengan pemerintah Jokowi. Nasdem mengklaim memberikan kebebasan terhadap eks Gubernur DKI Jakarta itu untuk memilih cawapresnya.

Deddy Sitorus PDIP Yakin Presiden Prabowo Tak Lakukan Pembredelan: Beliau Seorang Pecinta Seni

Namun, usai deklarasi, dinamika politik mewarnai Nasdem dan Anies. Mulai upaya Nasdem menjalin komunikasi dengan PKS dan Demokrat untuk membentuk poros koalisi menuju Pipres 2024. Selain itu, gegara deklrasikan Anies, Nasdem juga kerap disindir elite parpol pro pemerintah lainnya seperti PDI Perjuangan (PDIP).

Safari politik Anies Baswedan bersama Partai Nasdem.

Photo :
  • Partai Nasdem
Pramono Anung Cerita Gus Dur-Megawati Aslinya Tak Akur, Rujuk Gara-gara Nasi Goreng

VIVA merangkum perjalanan pencapresan Anies Baswedan sebagai catatan akhir tahun dalam VIVA Replay 2022. 

Deklarasi Sang Capres 

3 Oktober 2022, Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, nama Anies Baswedan jadi perhatian kancah politik nasional. Dielu-elukan petinggi Partai Nasdem, eks Mendikbud itu resmi dideklarasikan sebagai bakal capres 2024. 

Sontak, langkah Nasdem jadi pusat perhatian banyak pihak, terutama elite parpol Tanah Air. Nasdem yang merupakan partai pendukung utama pemerintahan Jokowi, justru mengusung Anies yang notabene antitesa Jokowi. 

Ketika itu, Anies belum purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Penunjukan Anies Baswedan diklaim hasil dari Rakernas Partai Nasdem yang digelar sejak Juni 2022.

“Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best?" kata Ketua Umum Nasdem Surya Paloh saat mendeklarasikan Anies. 

Deklarasi calon presiden Partai Nasdem usung Anies Baswedan

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Penjajakan Calon Koalisi 

Setelah memegang mandat Nasdem sebagai capres 2024, Anies langsung tancap gas. Tak butuh waktu lama setelah deklarasi, 7 Oktober  2022, Anies langsung bertandang ke markas Partai Demokrat, di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Anies disambut langsung oleh dua anak Presiden Susilo Bambang Yudhuyono (SBY), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Waketum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), serta elite berlogo Mercy tersebut.

Setelah itu, Minggu, 30 Oktober 2022, giliran DPP PKS di Jakarta Selatan yang didatango Anies. Dia disambut oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan atau Aher kala itu.

Langkah pertemuan Anies dengan petinggi dua parpol ini disinyalir sebagai penjajakan untuk memilih cawapresnya. Aher direkomendasikan PKS sebagai pendamping Anies.

Partai Penguasa Gusar

Hasto Kristiyanto di Peletakan Batu Pertama Kantor PDIP Sabang Aceh

Photo :
  • PDI Perjuangan

Bukan cuma menghidupkan semangat kader Nasdem, deklarasi Anies juga memanaskan parpol lainnya, terutama partai pengusung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. PDIP, partai yang dinaungi Presiden Jokowi, dinilai jadi yang gusar dengan manuver Nasdem. 

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bahkan dengan terang menunjukan resistensinya atas keputusan Nasdem mengusung Anies. Hasto meyampaikan hal itu saat perayaan HUT TNI Tahun 2022 di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, 9 Oktober 2022. Dia mengirim sindiran keras untuk Nasdem bukan lagi bagian dari koalisi pemerintah.

Hasto memakai contoh lukisan tentang perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, Surabaya, dalam peristiwa 10 November 1945.

"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru. Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," kata Hasto saat itu.

Pernyataan Hasto itu langsung menyulut reaksi sejumlah parpol. Ada yang pro, ada juga yang kontra. Namun hingga kini, Nasdem menyatakan konsisten bantu pemerintahan Jokowi hingga akhir.

Safari Politik 

Anies Baswedan saat di Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Photo :
  • Twitter @aniesbaswedan

Terkesan masa bodo dengan gemuruh sejumlah parpol pengusung Jokowi, Nasdem tetap membawa Anies keliling Indonesia untuk menyapa masyarakat. Safari politik itu diawali pada 4 November 2022 di Sumatera Utara (Sumut). 

Di Medan, Anies disambut antusias lautan massa yang terdiri atas relawan dan masyarakat pendukung. Bahkan, Anies sempat bertemu Sekretaris DPD Gerindra Sumut yang juga Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman. 

Belakangan, foto kemesraan Anies dengan Aulia yang viral di media sosial, membuat DPP Gerindra berang. Alih-alih keputusan Mahkamah Partai Gerindra, Aulia dicopot dari jabatan kepengurusan. 

Selain Medan, Anies juga safari politik ke daerah lain seperti Aceh, Papua, hingga Yogyakarta. Daerah Jawa Barat seperti Tasikmalaya dan Ciamis juga sempat didatangi Anies.

Imbas safari politik ke Aceh, Anies dilaporkan ke Bawaslu RI. Anies dilaporkan atas dugaan curi start kampanye Pemilu 2024. Eks Gubernur DKI itu dianggap kampanye terselubung.

Rebutan Kursi Cawapres

Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Photo :
  • Dok. Demokrat

Partai Demokrat dan PKS yang notabene dilihat publik mendukung Anies Baswedan, hingga kini masih ikhtiar saling menyodorkan calon pendamping. Demokrat menawarkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. 

Lalu, PKS menyodorkan kadernya yang juga Wakil Ketua Majelis Syuro Ahmad Heriawan (Aher). Hingga jelang pergantian akhir tahun, poros Nasdem, PKS, dan Demokrat belum ada titik temu soal pendamping Anies.

Poros yang mengklaim sebagai Koalisi Perubahan itu juga belum mendeklarasikan resmi nama koalisinya. Elite dari tiga parpol selalu mengklaim penjajakan komunikasi masih dijalin dalam tim kecil. Pun, nama cawapres masih terus dibahas bareng Anies selaku capres.

Terbaru, elite Nasdem menyanjung eks Panglima TNI Andika Perkasa sebagai figur yang layak jadi pendamping Anies.  Tapi, Nasdem bantah meng-endorse Andika sebagai cawapres.

Kader Nasdem Mundur

Ketua Umum Surya Paloh dan elite Nasdem saat Rakernas. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Memasuki akhir 2022, semakin bertambah jumlah kader Nasdem yang memutuskan hengkang dari partai. Mundurnya sejumlah kader itu diindikasikan lantaran tak sejalan dengan keputusan pendeklarasian Anies sebagai capres. 

Teranyar, adalah Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem Siswono Yudo Husodo yang mundur. Meski Partai Nasdem membantah mundurnya Siswono karena terkait pencapresan Anies.

Sebelum itu, tercatat ada Niluh Djelantik yang menjabat Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai Nasdem memilih mundur karena Anies diusung jadi capres.  “Sudah tidak cocok. Daripada nanti di dalam tidak cocok, lebih baik saya keluar," kata pria yang juga mantan calon bupati Tabanan itu pada Oktober lalu.

Selain itu, ada Anak Agung Ngurah Panji Astika yang sempat menjabat Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW Nasdem Bali, kemudian mantan Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) Nasdem Sulawesi Utara (Sulut) Fredriek 'Didi Roa' Lumalente juga mundur dari partai Nasdem karena mengikuti jejak Niluh Djelantik.

Selanjutnya, ada Sekretaris Garda Pemuda Nasdem Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kota Semarang, Hanandityo Narendro dan Wakil Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Semarang, Shafiqh Pahlevi Lontoh yang mengaku hati nuraninya tidak sesuai dengan langkah partai. 

Nasdem dan Jokowi Renggang 

Presiden Jokowi dan Surya Paloh

Photo :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

Usai mendeklarasikan Anies sebagai Capres, Partai Nasdem memang kerap mendapatkan desakan untuk keluar dari koalisi pemerintah. Sebab, Anies dinilai sebagai antitesa Jokowi. 

Salah satu desakan paling keras ke Nasdem berasal dari PDIP. Hubungan Surya Paloh dengan Jokowi pun dikabarkan semakin merenggang. 

Sejumlah pihak mangklaim cotoh nyatanya dalam perayaan HUT partai Golkar, 21 Oktober 2022. Saat itu, Jokowi dan Surya Paloh bertemu.

Namun saat berjumpa, pelukan Surya pada Jokowi tidak berbalas. Dalam video yang beredar, nampak tangan kiri Surya merangkul punggung Jokowi. Lalu, tangan kanannya menepuk tangan kiri mantan Wali Kota Solo itu.  Tapi, Jokowi tidak memeluk balik, dia hanya menepuk pundak kiri bos Media Group tersebut.

Beberapa hari yang lalu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat juga terang-terangan meminta Jokowi mengevaluasi menteri Nasdem di kabinet.  Djarot menilai evaluasi terhadap menteri dari Nasdem tersebut dimaksudkan agar kabinet saat ini bisa mendukung penuh kebijakan Jokowi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya