Ketua KPU RI Dilaporkan Wanita Emas ke DKPP Terkait Dugaan Pelecehan Seksual

Hasnaeni Moein alias Wanita Emas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA Politik - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari mengaku mengetahui dirinya dilaporkan oleh Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni Moein alias Wanita Emas ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Laporan itu terkait dugaan pelecehan seksual

Pemilik Homestay Klarifikasi Soal Pernyataan Sebut Agus Disabilitas Sering Bawa Wanita Berbeda

Laporan tersebut, diterima DKPP dengan nomor 01-22/SET-02/XII/2022 pada Kamis, 22 Desember 2022. 

“Kami mengikuti perkembangan pengaduan ke DKPP tersebut. Itu saja dulu,” kata Hasyim saat dikonfirmasi pada Jumat, 23 Desember 2022.

Korban Pelecehan Seksual Agus Buntung di Lombok Bertambah Jadi 13 Orang

Pun, kuasa hukum Hasnaeni, Farhat Abbas membenarkan laporan kliennya. Dia mengaku laporan sudah diterima DKPP, Kamis kemarin, 22 Desember 2022.

"Ya, benar," ujar Farhat saat dikonfirmasi VIVA, Jumat, 23 Desember 2022.

Pakar Nilai Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Turun dibanding Pemilu karena "Voters Fatigue"

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari dalam wawancara eksklusif dengan

Photo :
  • VIVA/Ali Wafa

Farhat mewakili kliennya menyertakan surat bukti tanda terima dokumen pengaduan laporan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu ke DKPP. Dalam surat itu, penerima laporan dari Farhat adalah staf DKPP bernama Achmad Reynaldi.

Dalam surat itu juga disertakan dokumen alat bukti. Lalu, ada juga flashdisk yang berisikan video dan dokumen alat bukti.

Farhat Abbas

Photo :
  • Instagram/farhatabbasofficial

Sebelum melapor ke DKPP, Hasnaeni sempat melayangkan somasi terlebih dulu kepada Hasyim pada 16 November 2022. Isi somasi mengenai desakan kepada Hasyim untuk segera mengklarifikasi dugaan pelecehan seksual tersebut.

Farhat mengklaim soal bukti dugaan pelanggaran etik dan pelanggaran kesusilaan sudah disertakan kliennya.

"Bukti yang dibawa adalah pengakuan testimoni, kemudian dalam bentuk rekaman video. Kemudian bukti-bukti komunikasi WA. Dan, foto-foto pembelian sebuah tiket Jogja, kemudian foto-foto kebersamaan dan sebagainya,” jelas Farhat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya