Ikhtiar PKS Lestarikan Tradisi Pesantren dan Teladani Ulama
- Istimewa
VIVA Politik - Fraksi PKS di DPR punya cara unik sebagai ikhtiar untuk melestarikan tradisi pesantren. Hal itu dengan menggelar kegiatan rutin lomba baca Kitab Kuning.
Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini mengatakan lomba baca Kitab Kuning ini merupakan edisi ke-6 dan jadi rangkaian Hari Santri Nasional. Kitab yang dilombakan adalah Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari.
Jazuli mengatakan, kegiatan lomba baca Kitab Kuning bukan program politik jangka pendek. Namun, ia menyebut hal itu berangkat dari keikhlasan untuk memuliakan ulama, santri dan pesantren.Â
Pun, dia menceritakan inisiatif awal Lomba Baca Kitab Kuning di Parlemen DPR. Menurut dia, hal itu berasal dari risalah yang disampaikan secara khusus kepada Kiai Haji Sholahuddin Wahid alias Gus Sholah.
“Waktu saya sampaikan niat untuk mengadakan Lomba Baca Kitab Kuning di DPR RI ini, disambut baik oleh Gus Sholah pada saat itu. Dikatakan bagus sekali, tidak pernah ada fraksi lain yang pernah mengadakan lomba semacam ini di DPR," kata Jazuli, dalam keterangannya, Selasa, 20 Desember 2022.
Dia mengatakan dengan motivasi tersebut, Fraksi PKS makin kokoh memperjuangkan pesantren di DPR. Upaya itu salah satunya dengan memperjuangkan lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren.
Teladani Ulama
Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan kegiatan Lomba Baca Kitab Kuning sebagai langkah PKS melestarikan tradisi pesantren sekaligus literasi di kalangan generasi muda bangsa.Â
"PKS concern mendorong generasi muda meningkatkan literasi melalui baca kitab. Bukan hanya kitab kuning tapi juga kitab-kitab lain sehingga berkontribusi bagi kemajuan Indonesia," jelas Syaikhu.
Lebih lanjut, dia mengatakan, PKS ingin mengajak generasi bangsa untuk mendalami ilmu agama melalui rujukan utama karya ulama ahlus sunnah yang muktabar. Selain itu, menurutnya juga meneladani keikhlasan, ke-tawadhu-an, dan pengorbanan para ulama.Â
"Untuk itu kita selalu diingatkan, selain jangan sekali-kali melupakan sejarah atau ‘jas merah’, kita juga harus ingat selalu ‘jas hijau’ atau jangan lupakan peran dan kontribusi ulama," tutur Syaikhu.
Para petinggi PKS yang hadir antara lain Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri secara virtual. Lalu, hadir secara fisik ada Wakil Ketua Majelis Syura Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Majelis Syura PKS Syauqi Abdul Aziz, dan Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi.Â
Dewan Juri lomba baca Kitab Kuning adalah Wakil Kepala Madrasah Aliyah Tebuireng 2009-2012 KH. Syuhada' Syarkun, alumni Pesantren Langitan Tuban Dr. KH. Muslih Abdul Karim, Ketua DPP PKS sekaligus alumni Pesantren Raudlatul Ulum Pati, Jawa Tengah KH. Ali Akhmadi.