Jokowi Ingatkan Bawaslu: Jangan Menjadi Badan Pembuat Was-was

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • istimewa.

VIVA Politik - Presiden Joko Widodo atau Jokowi minta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar tegas dalam menjalankan fungsinya. Dia mengingatkan agar Bawaslu tak membuat masyarakat was-was saat Pemilihan Umum (Pemilu)  2024.

Hasto jadi Tersangka KPK, Jokowi: Hormati Seluruh Proses Hukum yang Ada

Jokowi mengatakan agar Bawaslu berada dalam koridor hukum dengan merespons dan menyelesaikan pengaduan secara cepat. Dengan demikian, hal itu akan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas, memegang teguh integritas, serta berlaku secara adil dan tak memihak.

“Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan, tidak boleh ragu. Tapi, juga jangan sampai Bawaslu malah menjadi badan pembuat was-was pemilu yang membuat was-was masyarakat untuk memilih peserta pemilu untuk bersosialisasi," kata Jokowi dalam keterangan dikutip, Minggu 18 Desember 2022.

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

Ilustrasi Gedung Badan Pengawas Pemilu.

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Menurutnya, dengan hal tersebut, bahwa ingar bingar Pemilu akan tetap terjaga dalam demokrasi.

Plus dan Minus Bila Jokowi Bikin Partai Baru

"Ini penting sekali, harus ingar bingar pemilunya. Jangan sampai kita mengadakan pemilu senyap, kelihatan nggak ada apa-apa, ya nggak benar juga. Menurut saya, kuncinya aturan main harus jelas dan disosialisasikan,” jelas eks Gubernur DKI tersebut.

Selain itu, Jokowi meminta agar Bawaslu memetakan segera potensi masalah dan berbagai kemungkinan terjadinya pelanggaran.

“Harus dipetakan. Pusat memetakan, provinsi memetakan, Bawaslu di kabupaten/kota memetakan, Bawaslu di kecamatan memetakan, semuanya akan lebih memudahkan. Perhatikan satu per satu setiap kemungkinan. Jangan sampai ada yang terlewat," jelasnya.

Pun, Jokowi minta agar Bawaslu fokus pada upaya pencegahan. Dia mewanti-wanti Bawaslu jangan hanya bekerja saat ditemukannya pelanggaran, serta pasif menunggu pengaduan.

“Gesekan sekecil apapun segera selesaikan saat itu juga, jangan tunggu membesar,” imbuhnya.

Lebih jauh, Presiden berharap Bawaslu tak hanya berhenti pada level pengawasan teknis pelaksanaan tahapan pemilu. Menurutnya, Bawaslu juga harus punya indeks kerawanan pemilu.

“Saya setuju sekali tadi Pak Ketua Bawaslu menyampaikan itu. Di dalam dunia nyata enggak ada apa-apa, ini dari mana kok ribut isu ini, medsos pasti enggak ada yang lain,” ujarnya.

Jokowi menuturkan, dalam menghadapi Pemilu, diharapkan Bawaslu melibatkan partisipasi masyarakat. Sebab, dengan partisipasi masyarakat jadi salah satu hal penting dalam mengatasi praktik politik uang.

"Ini hati-hati banyak kejadian mengenai ini. Politik uang itu sudah menjadi penyakit di setiap pemilu, pasti ada," tutur Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya