Teddy Garuda: Jokowi Bukanlah Presiden Kaleng-kalengan

Presiden Joko Widodo di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU.

VIVA Politik - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Uni Eropa dengan mengingatkan pentingnya kesetaraan dalam perdagangan investasi global. Jokowi beri peringatan ke Uni Eropa soal pentingnya prospek kemitraan tanpa ada pemaksaan.

Warisan Terakhir Jokowi ke Prabowo, Ekonomi Indonesia Kuartal III-2024 Tumbuh 4,95 Persen

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi memaknai pidato Jokowi itu ingin menunjukkan status negara Asean bukanlah negara kelas 2 atau kelas 3. Bagi dia, Jokowi itu ingin menunjukan kelasnya dengan beri peringatan keras kepada Uni Eropa.

"Untuk tidak mendikte negara-negara Asean dan merasa standar mereka lebih baik dari Asean. Hal ini Jokowi sampaikan dihadapan para pimpinan negara anggota Uni Eropa, bukan di belakang mereka," kata Teddy, dalam keterangannya, Minggu, 18 Desember 2022.

Soal Hasil Survei Pilkada Jawa Tengah, Ini Respons Jokowi

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi.

Photo :
  • Istimewa

Dia mengatakan sejak awal, Jokowi sudah berani mengkritik Uni Eropa dengan membuat kebijakan melarang ekspor nikel. Teddy berharap dengan pernyataan terbaru dan sikap Jokowi terhadap Uni Eropa bisa menumbuhkan kepercayaan dari negara-negara anggota Asean untuk bersikap sama.

Jokowi Wedangan Bareng Respati-Astrid, Fix Dukung Lawan PDIP di Pilwakot Solo!

"Tahun 2023, Indonesia menjadi Ketua Asean, dan nanti di KTT Asean, sebaiknya membuat kesepakatan dalam penguatan ekonomi bahkan militer," tutur Teddy.

Pun, dia menekankan harapannya agar nanti bisa mengutamakan kerja sama antar negara Asean dibandingkan negara Uni Eropa. Dengan demikian, kata dia, nanti bisa jadi kekuatan besar seperti Uni Eropa.

"Sikap Presiden Jokowi seperti itu karena Uni Eropa memandang rendah negara-negara anggota Asean. Mereka berani mendikte dan merasa memiliki standar yang lebih tinggi daripada negara-negara Asean," ujarnya.

Lebih lanjut, Asean mesti segera membentuk kekuatan besar. Tujuannya agar tak lagi negara anggota Asean dianggap negara kelas 2 apalagi kelas 3. 

Kata dia, sikap Presiden Jokowi melalui pidatonya itu telah membuat bangga bangsa Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa, Presiden Jokowi bukanlah Presiden Kaleng-kalengan," jelas Teddy.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan pidato dalam KTT Uni Eropa-Asean di Brussels, Belgia pada 14 Desember 2022. Eks Gubernur DKI itu dalam pidatonya menekankan pentingnya prinsip kesetaraan antara Asean dan Uni Eropa (EU) dalam menjalankan kemitraan, kesetaraan dalam perdagangan investasi global.

Jokowi ingin ada kerja sama saling menguntungkan dengan prinsip kesetaraan. Dia menyinggung pentingnya kemitraan tanpa ada pemaksaan dengan selalu mendikte.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya