Keluar dari PSI, Rian Ernest Nyatakan "Indonesia Perlu Cara-cara Berpolitik yang Lebih Baik"

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest (tengah) saat mengunjungi kantor VIVA di Jakarta, 19 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dhana Kencana

VIVA Politik – Rian Ernest mengabarkan mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagaimana dia sampaikan melalui rekaman video yang diunggah di akun Facebook pribadinya @RianErnest, Kamis, 15 Desember 2022.

"Saya mengambil keputusan yang berat, tapi perlu saya lakukan. Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari PSI. Meski berat, saya meyakini ini adalah keputusan yang benar untuk langkah politik saya ke depannya," kata Rian.

Rian dalam kesempatan sama juga mengucapkan terima kasih atas dukungan, kritik atas perjalanan politiknya selama empat tahun ke belakang. Dia menyebut PSI sebagai "rumah begitu hangat dan nyaman selama empat tahun ini”.

Grace Natalie PSI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Saya berterima kasih kepada sis Grace Natalie, Bro Giring, Raja Antony dan seluruh rekan di PSI. Semoga para saudara dan sahabat sekalian terus mendukung ke mana pun langkah politik saya selanjutnya," ujarnya.

Kendati mundur dari PSI, Rian berkomitmen, perjuangan dirinya menyampaikan aspirasi, mencerdaskan rakyat tidak akan berhenti. "Karena besarnya potensi Indonesia perlu cara-cara berpolitik yang lebih baik. Karena itu, saya Rian Ernest akan tetap di jalur politik. Saya akan terus membutuhkan bantuan anda untuk menjadi politisi yang lebih baik dan bermanfaat," katanya.

Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha

Photo :
  • Instagram @giring
Anies Baswedan Ucapkan Selamat ke Pramono-Rano: Kemenangan Rakyat Jakarta

Beberapa waktu lalu sejumlah elite PSI menyatakan keluar dari partai itu, di antaranya Michael Sianipar yang menjabat Ketua PSI DKI Jakarta. Kemudian Dewan Pembina dari PSI Sunny Tanuwijdjaya juga mundur dan memilih secara terbuka mendukung Anies Baswedan.

Ada juga politikus PSI Surya Tjandra yang mundur dari PSI dan secara terang-terangan mendukung Anies Baswedan dalam pemilu 2024.

Megawati Baru Cerita Pernah Akting Jadi Presiden atas Perintah Gus Dur
Diskusi bedah buku Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024