Pengamat Sebut Pengaruh Politik Uang di Pemilu 2024 Semakin Kecil

Ray Rangkuti, pengamat politik pada lembaga Lingkar Madani Indonesia.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA Politik – Politik uang setiap penyelenggaraan pemilu, akan selalu ada. Tetapi pengaruhnya diyakini semakin kecil. Mereka yang menggunakan politik uang, tidak serta merta dipilih oleh rakyat.

AKBP Ruri Beri Pesan Penting untuk Masyarakat Banyuasin Jelang Pilkada 2024

Pengamat politik Ray Rangkuti berkeyakinan bahwa pengaruh politik uang semakin kecil pada Pemilu 2024, sebab tingkat kecerdasan dan kesejahteraan pemilih semakin meningkat dari waktu ke waktu.

"Praktik politik uang tidak pernah akan hilang pada pemilu di Indonesia, namun pengaruhnya semakin kecil. Survei membuktikan bahwa politisi yang memberikan uang kepada pemilih belum tentu juga dipilih," kata Ray Rangkuti, di Sorong, Papua Barat Daya, Selasa, dikutip dari Antara.

Jelang Pilkada 2024, MUI: Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka

Menurut dia, tingkat kecerdasan dan kesejahteraan pemilih kita semakin meningkat, sehingga jika diberi uang hanya seratus ribu pasti menolak. Terkecuali dalam jumlah besar lima ratus hingga satu juta rupiah dan belum tentu calon anggota legislatif (caleg) sanggupi hal itu.

Selain itu, kata dia, pemilih generasi muda sekarang adalah generasi berwatak independen dari politik. Karena itu, dalam pengawasan pemilu, Bawaslu tidak perlu lagi mengkhawatirkan pemilih tetapi fokus calon pemimpin dari mana sumber keuangan kampanye.

Jelang Pencoblosan Pilkada, PKB Wanti-wanti Masyarakat Tak Pilih Pemimpin karena 'Serangan Fajar'

Dia menyatakan bahwa yang menjadi fokus pengawasan terhadap politik uang bukan pemilih yang menerima uang dari kandidat atau peserta pemilu, tetapi berasal dari mana sumber dana calon untuk kampanye.

Ia menjelaskan bahwa hal ini penting, karena akan mempengaruhi sistem pemerintahan ketika pemimpin yang terpilih dibiayai oleh para pebisnis yang punya kepentingan tertentu.

"Sudah pasti dampaknya sistem pemerintahan yang sudah sangat demokratis saat ini akan mengalami kemunduran," ujarnya.

Dia menyatakan pula bahwa sistem demokrasi Indonesia dari waktu ke waktu mengalami peningkatan sangat baik. Bahkan sistem demokrasi Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara demokrasi yang baru di dunia.

Karena itu, katanya lagi, sistem demokrasi saat ini harus dipertahankan dengan partisipasi masyarakat sehingga tidak menjadi kemunduran akibat para penguasa. (Ant)

Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

Menteri PKP Maruarar Sirait meminta BP Tapera untuk membuat terobosan dan membuat sistem yang menarik agar program Tapera ini didukung oleh masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024