Pj Gubernur DKI Heru Budi Dikritik Sibuk 'Bersihkan' Jejak Anies

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Riyan Rizki Roshali

VIVA Politik - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dikritik agar bisa fokus dengan membuat kebijakan substantif. Bukan malah sibuk yang terkesan menghapus jejak Gubernur DKI sebelumnya Anies Baswedan serta loyalisnya,

Hasto-PDIP Bakal Kirimkan Buku Sabam Sirait 'Politik itu Suci' ke Maruarar: Supaya Beliau Merenung

Demikian disampaikan Juru Bicara DPP PKS Muhammad Iqbal. Menurut dia, Heru Budi sejak dilantik sebagai Pj Gubernur DKI kerap membuat kebijakan tak substantif. 

Dia menyebut contohnya seperti mencopot Marullah Matali dari posisi Sekretaris Daerah hingga merubah slogan DKI Jakarta dari 'Kota Kolaborasi' menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'. Padahal, ia menilai slogan Jakarta Kolaborasi sudah sangat bagus, sesuai dengan kondisi kekinian dan cocok untuk semua golongan.

Maruarar Sirait Tantang PDIP dan Anies: Siapa yang Lebih Kuat? RK-Suswono Didukung Prabowo-Jokowi!

"Apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI adalah kebijakan yang tidak substansi dan asal beda saja. Terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan," kata Iqbal dalam keterangannya, Senin malam, 12 Desember 2022.

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono.

Photo :
  • Viva.co.id/ Riyan Rizki Roshali
Maruarar Prediksi Suara Pramono Bakal Jeblok gegara Anies, Begini Respons Menohok PDIP

Baca Juga: Heru Copot Marullah dari Sekda DKI, Forkabi: Ini Penghinaan Bagi Warga Betawi!

Iqbal menilai slogan Jakarta yakni 'Kota Kolaborasi' tak perlu diubah. Dia menyindir Heru Budi yang masa jabatan Heru Budi hanya 1 tahun sehingga terkesan melakukan De-Aniesisasi.

Dia masih heran pencopotan Marullah Matali dari posisi Sekda DKI yang merupakan tokoh Betawi profesional dan berpengalaman. Apalagi, kata dia, Marullah adalah sosok yang dikenal ketokohannya dan tak memiliki masalah/kasus. "Sehingga pergantian yang dilakukan terkesan bagian dari upaya membersihkan loyalis Gubernur sebelumnya," jelas Iqbal.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub DKI Jakarta, Riza Patria.

Photo :
  • VIVA/ Andrew Tito.

Pun, dia menyarankan agar sebaiknya Heru Budi fokus kepada kerja-kerja subtansi daripada sibuk mengutak-atik apa yang sudah dikerjakan Anies. Iqbal mengingatkan Heru Budi adalah pejabat yang ditunjuk pemerintah.

"Legitimasinya di hadapan masyarakat sangat lemah. Harusnya Heru tahu tentang posisinya bahwa dia adalah Gubernur transisi," tuturnya. 

Lebih lanjut, ia menyebut Heru mestinya mundur sebagai Kepala Sekretariat Presiden agar bisa fokus bekerja sebagai Pj Gubernur DKI. Ia bilang Jakarta saat ini sebenarnya sudah tampak indah dan tertata.

"Dia tinggal meneruskan apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Jangan membuat kegaduhan," sebut Iqbal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya