Presiden PKS Legawa jika Aher Tak Jadi Cawapres Anies, Demokrat dan Nasdem Juga Harus Ikhlas
VIVA Politik – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu secara gamblang menyatakan bahwa partainya akan ikhlas atau legawa jika salah satu kadernya, misalnya Ahmad Heryawan alias Aher tidak dipilih sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan pada pemilu tahun 2024.
PKS, setelah melalui jajak pendapat, memang mengajukan Ahmad Heryawan sebagai kandidat wakil untuk Anies Baswedan, kata Syaikhu dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.
Nama sang mantan gubernur Jawa Barat itu bersaing dengan sejumlah figur populer lain yang dibidik oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Penentuan calon wakil untuk Anies Baswedan, sesuai kesepakatan internal Koalisi Perubahan, Syaikhu menegaskan, harus berdasarkan hasil kajian secara mendalam dan survei untuk mengetahui elektabilitas masing-masing figur. Kajian dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari unsur ketiga partai, sementara survei oleh lembaga riset independen.
Saat ditanya apakah PKS akan legawa seandainya berdasarkan hasil kajian dan survei nanti dipastikan elektabilitas Aher rendah dan tidak dipilih, Syaikhu menjawab diplomatis, "ya, semuanya harus legowo, bukan cuma PKS, artinya baik Demokrat dan Nasdem".
"Dan termasuk mungkin, Pak Anies-nya sendiri, semua. Ya, [sesuai penjelasan] tadi, kita beranjak pada satu kesepakatan untuk menunjuk lembaga survei yang kita sama-sama anggap ini mewakili kita ya."
Tokoh perempuan
Syaikhu tak membantah ketika ditanya tentang rumor bahwa Koalisi Perubahan mengincar Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Muslimat NU. "Ya, salah satunya," katanya.
Nama Khofifah, menurutnya, memang belum disurvei dengan simulasi jika dipasangkan dengan Anies Baswedan. Tetapi, dia mengakui, Khofifah sangat dipertimbangkan karena "mewakili selain Jawa Timur juga mewakili [tokoh] perempuan". Yang pasti, semua itu dikaji oleh tim khusus pada saatnya nanti diputuskan kemudian diumumkan ke publik.
Nama Ahmad Heryawan
Berdasarkan mandat khusus dari Musyawarah Nasional V PKS pada 2020, Syaikhu sebagai Presiden PKS, ditugasi dua hal, yakni target perolehan suara nasional pada pemilu tahun 2024 sebesar 15 persen dan mendorong kader partai itu menjadi pimpinan nasional.
Diusulkanlah lima kader PKS, antara lain Ahmad Heryawan (mantan gubernur Jawa Tengah, sekarang Wakil Ketua Majelis Syura PKS), Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS), Irwan Prayitno (mantan gubernur Sumatera Barat), Mohamad Sohibul Iman (mantan wakil ketua DPR, sekarang Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman), dan Ahmad Syaikhu (Presiden PKS).
"Banyak faktor yang harus kita perhitungkan agar supaya calon yang kita usung ini betul-betul bisa menang pada 2024," katanya.
PKS, yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, memang telah mengisyaratkan untuk mendukung Anies Baswedan, meski belum deklarasi terbuka. Namun PKS masih menghitung peluang kemenangan Anies jika disandingkan dengan, misal Ahmad Heryawan alias Aher, sebagai calon wakil presiden. Sebab, di antara lima nama yang diajukan PKS tersebut, Aher-lah yang paling banyak mendapatkan respons positif dari publik dan kader.
Meski demikian, Syaikhu mengakui bahwa nama Aher belum menjamin kemenangan jika jadi cawapres Anies Baswedan karena popularitasnya tidak terlampau tinggi. Karena itu, katanya, penentuannya kelak ialah angka-angka hasil survei dengan sejumlah simulasi pasangan capres-cawapres.