Dedi Mulyadi Sebut Sosok Ini yang Membuat Istrinya Menguggat Dia Cerai

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA Politik – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Dedi Mulyadi memberikan pesan pada istrinya yang juga Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, yang mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Purwakarta.

Indikator Politik: Dedi Mulyadi Unggul Telak 71,5 Persen di Pilgub Jawa Barat

Dedi mengungkapkan, ada sosok musuh dalam selimut yang selama ini masuk ke lingkaran Embu Anne, panggilan akrab Anne Ratna Mustika. Orang tersebut sejak dulu tidak suka pada Dedi, namun kini masuk dan mempengaruhi Embu Anne.

Mulanya Dedi bercerita mengenai sosok berinisial M, yang sejak dulu tidak menyukai dirinya. Sosok tersebut justru kini sangat dekat dengan Anne, dan bahkan kerap mendampingi ke guru spiritual atau dalam istilah Sunda adalah pananyaan.

Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika

Photo :
  • Pemkab Purwakarta

“Nah di antara yang suka mendampinginya berinisial M yang dulu sangat anti pada saya dan sekarang sangat dekat dengan embu dan sering ngajak embu ke pananyaan dan itu bukan tradisi kami,” ujar Dedi, Rabu 7 September 2022.

Golkar Pastikan Kepengurusan Dibawah Ketum Bahlil Lahadalia Sudah Sesuai AD/ART Partai

Menurutnya, ada 2 lingkungan yang dekat dengan Anne. Pertama, di lingkungan internal birokrasi yang dipastikan akan meninggalkan Anne ketika selesai menjabat pada September 2023. 

Kedua, adalah pihak eksternal birokrasi. Orang tersebut 3 kali gagal menjadi tim sukses pilkada dan kini tiba-tiba masuk ke lingkaran terdekat Anne.

“Gagal dalam timses pertama, gagal timses kedua dan gagal dalam timses ketiga ketika berhadapan dengan Embu Anne dan Haji Aming sebagai calon. Dia punya dendam politik kepada saya karena selalu gagal dalam Pilkada Purwakarta. Nah sekarang ia dalam lingkaran,” jelasnya.

Dedi menilai, orang tersebut memiliki kepentingan untuk meminjam tangan, mata dan telinga Anne sebagai sarana melampiaskan kekecewaan padanya.

“Itu harus hati-hati karena bagaimana pun saya adalah ayah dari Yudistira dan Nyi Hyang. Suami ada mantannya, tapi anak gak ada mantannya. Dan saya pesan pada embu namanya kekuasaan ada akhirnya. Nanti bulan September pergi mereka semua akan bubar dan mereka akan mencari alternatif figur baru dan bisa jadi malah jadi lawan embu, hati-hati dalam politik,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya