Mardiono: PPP Terbuka Jika Rhoma Irama Ingin Pulang

Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dan Rhoma Irama
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik – Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono bersilaturahmi kepada tokoh masyarakat, sekaligus salah satu Deklarator Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Rhoma Irama, di Studio Soneta Record, Depok, Jawa Barat.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Mardiono menyebut GPK mendapat pesan dari Rhoma Irama agar terus konsisten mengawal perjuangan partai. Salah satunya, untuk berperan aktif meraih perolehan suara pada Pemilu 2024.

“Pesannya supaya GPK terus konsisten mengawal perjuangan partai dan berperan serta memobilisasi umat khususnya milenial. Sehingga nanti pada 2024 PPP mendapat kursi sebanyak-banyaknya dan berpengaruh kepada produk perundang-undangan kita,” tutur Muhamad Mardiono, di lokasi, dikutip Rabu, 7 Desember 2022.

Mardiono Perintahkan Kader PPP NTB Menangkan Pilkada 2024

Mardiono juga mengaku bahwa PPP terbuka lebar untuk Rhoma Irama jika ingin berpulang ke partai berlambang Kabah. Nantinya, mereka bisa bersama-sama mengembalikan kejayaan PPP.

DPR Dorong Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

“Tadi beliau menyampaikan bahwa memang masih cinta terhadap PPP. Beliau juga akan istikarah mencari cara bagaimana mengembalikan PPP agar besar lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Rhoma Irama menilai, PPP adalah partai yang memiliki kesan dan sejarah emosional yang kuat. Ia pun berpesan agar GPK yang merupakan salah satu sayap partai bisa mengawal terus perjuangan PPP.

“Beliau bersama segenap pengurus silaturahmi untuk bagaimana ke depan menghadapi Pemilu 2024. Kepada GPK tentunya tingkatkan iman, takwa, dan akhlakul karimah serta mengawal PPP menjadi partai berakhlak, beriman, bertakwa, dan solid sehingga bisa kontribusi kepada agama, bangsa, dan negara,” ujar Rhoma Irama.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024