Senator asal Aceh: Perjuangan Kesejahteraan Aceh Sering Kandas di Tingkat Pusat
- ANTARA
VIVA Politik – Anggota DPD RI asal Aceh M Fadhil Rahmi mengajak masyarakat Aceh untuk memaknai momen Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2022 sebagai langkah menguatkan persatuan dan kesatuan Aceh.
"Tantangan yang dihadapi oleh Aceh semakin hari akan semakin besar. Untuk itu diperlukan persatuan dan kesatuan yang kokoh," kata Fadhil Rahmi, di Banda Aceh, Senin, 5 Desember 2022.
Pria yang akrab di sapa Syech Fadhil ini mengatakan, perjuangan keacehan akan tercapai apabila semua pemangku kepentingan bekerja sama baik dari segala tingkatan, eksekutif maupun legislatif, dari DPRK kabupaten/kota, DPR Aceh, eksekutif di Aceh, DPR RI dan DPD RI di tingkat pusat.
Fadhil mengingatkan, semua unsur di Aceh jangan saling sibuk menyalahkan dan mencemooh antar-sesama karena hal itu bisa membuat kerja sama terganggu.
Kalau itu terjadi, kata Syech Fadhil, Pemerintah Pusat di Jakarta hingga masyarakat sendiri akan menilai bahwa Aceh sangat mudah dipatahkan sehingga perjuangan keacehan akan mudah dipatahkan.
"Dalam beberapa kasus perjuangan kesejahteraan Aceh, sering kandas di tingkat pusat, itu karena daya tawar kita melemah, kita tak lagi kompak sebagai sebuah tim, ini terjadi pasca-damai. Maka pada momen Milad GAM 4 Desember ini kita harus kembali sebagai sebuah tim yang solid," katanya.
Fadhil memberi contoh, seperti dalam sepak bola, tim yang memiliki kerja sama kokoh, saling melengkapi kekurangan satu sama lain, pasti menorehkan hasil terbaik.
"Dalam tim, ada kiper dan bek di bagian belakang, ada penyerang dan gelandang, semua sadar pada posisinya masing-masing dengan rasa kepercayaan yang luar biasa. Begitulah seharusnya Aceh," ujarnya.
Dalam penguatan persatuan Aceh, lanjut Syech Fadhil, maka masyarakat Aceh harus memberikan dukungan yang kuat kepada sosok yang telah mereka pilih pada semua tingkatan.
"Ada banyak peran yang berbeda, tetapi kita harus sadar bahwa kita adalah satu tim. Kita berjuang bersama-sama untuk Aceh, perlu kerja sama, ada revisi UUPA serta sejumlah kewenangan yang belum diwujudkan," kata Syech Fadhil. (ant)