PKB: Perusahaan Startup yang Masih Kuat Jangan Lakukan PHK

Jubir Muda PKB, Dira Martamin di kantor DPP PKB.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Kondisi ekonomi global beri dampak terhadap kondisi di Tanah Air dengan banyak perusahaan startup terpengaruh. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengingatkan agar perusahaan startup tak menjadikan momentum krisis ekonomi untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan.

Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Juru Bicara Muda DPP PKB Dira Martamin menyampaikan demikian untuk perusahaan startup yang masih kuat dan stabil.

"Intinya, perusahaan startup yang masih kuat dan stabil jangan memanfaatkan keadaan ekonomi global itu untuk menjadikan alasan melakukan PHK karyawan," kata Dira, dalam keterangannya, Sabtu, 3 Desember 2022.

Disahkan Pemerintah, Ini Struktur Kepengurusan PMI di Bawah Jusuf Kalla

PKB perkenalkan jubir muda untuk hadapi Pemilu 2024..

Photo :
  • Dok. PKB

Dira mengatakan, jutaan rakyat Indonesia menggantungkan hidupnya pada perusahaan startup. Dia bilang, sebagian rakyat perusahaan tersebut bisa mengangkat kehidupan ekonomi rumah tangga mereka. 

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

"Jangan sampai kehidupan mereka hancur lantaran perusahaan yang tidak terlalu berimbas keadaan ekonomi global malah melakukan pemecatan," jelas Dira.

Pun, omongan Dira diamini Jubir PKB lainnya, Michael Sinaga. Dia tak menampik kondisi ekonomi global memang memaksa perusahaan startup melakukan efisiensi. 

Namun, ia mengatakan PHK bukan satu-satunya cara melakukan efisiensi tersebut. Bagi dia, masih ada solusi terbaik dan tak merugikan karyawan.

"Perusahaan startup yang terkena dampak ekonomi global harus mencari solusi yang tidak mengorbankan karyawannya," kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah juga mesti punya kebijakan yang konkrit. Menurut dia, kebijakan tersebut untuk menyelamatkan jutaan karyawan agar Indonesia tak masuk dalam jurang resesi.

"Kondisi seperti ini jika dibiarkan akan terus menciptakan tingkat pengangguran yang sangat signifikan. Tidak menutup kemungkinan Indonesia masuk dalam jurang resesi," ujar Michael.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya