Benny Rhamdani Klarifikasi Video Viral Siap Tempur Lawan Rival Jokowi
- Ahmad Farhan Faris
VIVA Politik - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani berdalih video yang viral mengenai dirinya siap tempur melawan rival Jokowi disebarkan secara tidak utuh. Video omongan Benny ke Jokowi itu viral di media sosial.
Diduga, ucapan Benny di video diambil di sela-sela acara Nusantara Bersatu, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 26 November 2022. Saat itu, acara diinisiasi relawan Jokowi. Pun, Jokowi juga hadir langsung di acara tersebut.
“Jadi, itu bukan acara tertutup. Tetapi, saya yakin video itu adalah video yang tidak utuh. Kalau utuh kan seharusnya keseluruhan dong. Dari mulai pertama sampai selesai kurang lebih 40 menit harusnya dimuat secara utuh," kata Benny saat dikonfirmasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 28 November 2022.
Dia bilang saat itu yang menyampaikan aspirasi, pandangan masalah, saran, ke Jokowi bukan hanya dirinya.
Benny mengatakan saat itu dirinya hanya bicara kepada Jokowi terkait kondisi yang terjadi pasca Pilpres 2019. Lalu, ia juga berharap tidak ada lagi rivalitas pasca Pilpres 2019.
“Dengan bergabungnya Prabowo, Sandiaga Uno ke pemerintahan Pak Jokowi, itu adalah akhir dari sebuah rivalitas politik pilpres,” ujarnya.
Kata Benny, mestinya tak hanya simbolisasi Prabowo dan Sandiaga bergabung ke pemerintah. Tapi, seluruh pendukung baik pendukung militan, pendukung ideologis, bisa bersama-sama mengikuti jejak Prabowo dan Sandiaga. Tujuannya untuk bahu membahu untuk membangun negara.
“Dengan memberikan dukungan atas program-program perintah yang dilakukan oleh Presiden Jokowi," jelas politikus Partai Hanura tersebut.
Sebelumnya, muncul video di media sosial antara Benny Rhamdani yang berbincang dengan Jokowi. Diduga momen itu saat di sela-sela acara relawan di Stadion GBK, Jakarta pada Sabtu, 26 November 2022. Dalam video, tampak ada sejumlah orang yang juga berada di ruangan tersebut.
Benny dalam video itu, meminta izin ke Jokowi untuk melawan pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintah. Dia menyatakan demikian agar ada penegakan hukum bagi mereka yang berseberangan dengan Jokowi.
“Pak, kita ini pemenang Pak di Pilpres. Kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus. Sarannya adalah amplifikasi program-program dan keberhasilan Bapak melalui Kemenko. Kedua, kita gemes ingin melawan mereka, kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak. Nah, kalau Bapak tidak mengijinkan kita tempur di lapangan melawan mereka maka penegakan hukum yang harus. Misalnya setiap yang selama ini mencemarkan nama naik menyerang pemerintah adu domba hasut penyebaran kebencian semua bisa dijerat dengan hukum. Nah, penegakan hukum itu Pak yang harusnya dilakukan. Karena ketika tidak, kami hilang kesabaran ya sudah kita yang melawan mereka di lapangan,” kata Benny dalam sebuah video yang viral di media sosial.