Nasdem dan Demokrat Saling Sindir, PKS: Nggak Goyah, Itu Dinamika

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sumber :
  • Twitter @AgusYudhoyono

VIVA Politik- Elite Partai Nasdem yang melempar wacana Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bisa jadi cawapres Anies Baswedan memunculkan friksi di poros Koalisi Perubahan tersebut. Elite Nasdem dan Demokrat saling melempar sindiran.

Juru Bicara DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid menanggapi saling sindir antara Demokrat dan Nasdem. Kholid menilai dua partai koalisi itu tidak goyah.

Dia juga yakin komunikasi yang dibangun antara Nasdem dan Demokrat akan baik-baik saja. Kholid menyinggung dari pertemuan yang dilakukan bersama bakal calon presiden Anies Baswedan siang tadi.

“Nggak goyah, siang ini ketemuan makan padang. Ya namanya punya jagoan masing-masing. Tapi, nggak masalah itu dinamika. Guyup itu, sejauh ini guyup,” kata Kholid kepada wartawan di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 18 November 2022.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Ketua Umum Partai Nasdem berbicara kepada pers setelah keduanya bertemu untuk membahas masalah politik di kantor pusat Partai Nasdem, Jakarta, Kamis 23 Juni 2022.

Photo :
  • VIVA/Ilham Rahmat

Kholid juga menjelaskan terkait cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024, masih dibahas tim kecil. Saat ini, kata dia, cuma ada 2 nama yang muncul untuk menemani Anies yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan atau Aher.

"Nanti progres selanjutnya kita akan membuka mungkin ngga nama dari luar internal," tuturnya.

Terkait nama eksternal, Kholid menjelaskan hal itu akan disepakati bersama. Sebab, kata dia, Partai Nasdem menginginkan nama dari luar internal.

“Tapi kalau PKS ditanya, PKS kan ada amanat majelis syuro. Demokrat juga ada amanat dari majelis tinggi,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyebut dari Anies selaku bakal capres juga belum menentukan pendampingnya untuk kontestasi politik 2024 itu.

Prabowo Calon Terkuat Pilpres 2029 meski Presidential Threshold Dihapus, Menurut Pengamat

“Nggak ada, beliau (Anies) mendengarkan saja, sifatnya mendengarkan. Tapi, tentu dalam proses penentuan meminta pandangan beliau, karena nggak mungkin dong kawin paksa,” jelasnya.

Pengamat Anggap Baik Putusan MK Hapus PT 20 Persen tapi Capres Tak Akan Lebih Banyak, Kenapa?

Untuk diketahui, Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief, menanggapi adanya omongan elite NasDem yang meilai Gibran layak mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres di Pemilu 2024. 

Menurut Andi, sebaiknya saat ini NasDem fokus saja dalam pematangan koalisi bersama Partai Demokrat dan PKS. Andi mengingatkan NasDem agar bisa bulatkan tekad untuk berkoalisi bersama dengan Partai Demokrat dan juga PKS. 

Presidential Threshold 20 Persen Dihapus, Nasdem: Kami Hormati Putusan MK

"Sebaiknya konsentrasi saja pada  apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad, bahwa Nasdem  bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan," kata Andi Arief sebagaimana dikutip dalam akun twitternya pada Kamis, 17 November 2022

Elite Nasdem pun membalas sindiran Andi. Sebab, Gibran jadi cawapres baru sekadar wacana. Koalisi Perubahan pun dipertanyakan jika wacana tak boleh.

Pelaksana Tugas Ketua Umum Persaudaraan Muslim Indonesia Husnan Fanani (tengah) saat memberikan keterangan pers di kawasan Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Januari 2025.

Eksponen Fusi PPP 1973 Dukung Mantan KSAD Dudung Abdurachman Jadi Calon Ketum PPP

Eksponen Fusi PPP 1973 menyambut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman sebagai calon ketua umum (ketum) PPP.

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2025