Ketua PDIP Solo FX Rudy Pasang Badan Pertemuan Anies Baswedan dan Gibran
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA Politik – Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo FX Hadi Rudyatmo pasang badan terkait munculnya kritikan dari elite PDIP Said Abdullah soal pertemuan Anies Baswedan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan mantan gubernur DKI Jakarta dengan putra sulung Presiden Joko Widodo itu terjadi pada Selasa, 15 November 2022.
Rudy, panggilan akrabnya, mengingatkan silaturahmi erat kaitannya dengan budaya bangsa Indonesia. Maka ia menganggap wajar jika Anies bersilaturahmi dengan Gibran sebelum menghadiri Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Masjid Ar Riyadh, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, pada Selasa, 15 November 2022.
“Pak Anies orang Jakarta yang mau menghadiri acara Haul Habib Ali masuk ke Solo kulanuwun dengan Mas Gibran dan bertemu itu hal yang wajar. Enggak perlu diributkan karena, satu, Pak Anies juga mantan gubernur, masuk ke Solo, dia tahu aturan, dodok-dodok, ketemu Mas Wali. Ya udah, ketemu, itu hal yang biasa, enggak perlu dipolitisasi,” katanya di Solo, Jumat, 18 November 2022.
Kritik yang tak tepat
Kritikan yang disampaikan Said Abdullah terkait pertemuan Anies dengan Gibran, menurutnya, merupakan sebuah kesalahan besar. Mantan wakil Jokowi saat menjabat wali kota Solo itu justru balik menuding sikap petinggi PDIP yang berkunjung ke Solo malah tidak pernah permisi dengan Wali Kota juga merupakan kesalahan yang besar.
“Kalau justru orang DPP (PDIP) yang ke Solo tidak pernah kulanuwun (permisi) dengan Wali Kota atau Ketua DPC (PDIP Solo) itu enggak ngerti aturan malahan. Jadi, saya mau ke rumahnya kenengan pasti tok tok tok, ‘Mbak, badhe matur, kulo ajeng teng mriki’ (Mbak, mau nomong, saya izin mau di sini)," katanya, berargumentasi.
"Itu adalah budaya bangsa Indonesia. Pak Said ngendiko (ngomong) seperti itu enggak pas karena sama-sama bangsa Indonesia,” ujarnya.
Anies belum resmi capres
Pertemuan Anies dengan Gibran, dia menegaskan, tidak ada unsur untuk memecah belah seperti yang disampaikan Said Abdullah. Tudingan tersebut juga tidak berdasar karena Anies yang datang bersilaturahmi dengan Gibran juga belum ditetapkan sebagai capres oleh KPU.
Sebagai Ketua PDIP Solo yang memiliki wilayah, Rudy tidak mempermasalahkan pertemuan silaturahmi yang terjadi saat sarapan pagi di Hotel Novotel Solo.
Berbeda ceritanya, katanya, kalau Anies telah resmi ditetapkan sebagai calon presiden oleh KPU kemudian bertemu dengan Gibran sebagai Wali Kota, patut dipersoalkan atau sekurang-kurangnya mesti dimintai klarifikasi. Tetapi, dia mengingatkan, pertemuan itu jelas pertemuan silaturahmi biasa dan tak ada unsur politik, maka tak perlu dipersoalkan.
“Jangan apa-apa sedikit terus reaktif. Wong saya yang punya Ketua DPC di sini aja senang-senang wae mendukung kok. Artinya, mendukung budaya silaturahmi. Lha, kalau ke sini cuma clunat-clunut, malah ra mudeng budaya,” ujarnya.