KTT G20 Rampung, Sultan DPD: Kita Bangga Kerja Keras Pemerintah RI

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bersama Presiden Jokowi saat gala dinner KTT G20.
Sumber :
  • /Media Center G20 Indonesia.

VIVA Politik - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali dinilai sukses dihelat di tengah multi krisis yang melanda global. Pemerintah RI dianggap bekerja keras demi kesuksesan ajang G20 tersebut.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Demikian disampaikan Wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin. Dia mengapresiasi performa pemerintah dalam mensukseskan penyelenggaraan KTT G20.

"Secara umum kita bangga dengan kerja keras pemerintah Indonesia pada even multilateral yang menentukan masa depan dunia ini," kata Sultan, dalam keterangannya, Kamis, 17 November 2022.

Isu Kelompok Rentan Mesti Bisa Dipertimbangkan Cagub dalam Programnya Jika Menang Pilkada

Sultan mengatakan dengan keberhasilan presidensi G20 kali mesti dihargai. Dia juga berharap jadi momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi global secara berkelanjutan.

Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin

Photo :
Prabowo Ungkap Isi Pertemuan dengan Presiden Prancis Macron

Menurut dia, KTT G20 Bali juga bisa mempertemukan perbedaan kepentingan. Pun, ajang itu juga meningkatkan kualitas hubungan bilateral beberapa negara anggota yang sempat meruncing. Dia bilang faktor itu secara langsung beri dampak positif pada bursa saham global hari ini.

"Indonesia sebagai tuan rumah, tentu sedikit banyak mendapatkan keistimewaan dan insentif ekonomi yang lebih. Terutama dalam upaya pembiayaan iklim, kepariwisataan dan beberapa sektor lainnya," jelas senator asal Bengkulu tersebut.

Dia menambahkan, meski tak dihadiri langsung beberapa kepala negara seperti Rusia, tapi G20 Bali bisa berikan titik terang bagi solusi perdamaian dan stabilitas geopolitik. Hal lantaran menghasilkan konsensus Leader's Declaration. 

Lebih lanjut, dia juga menghargai sikap tegas Presiden Joko Widodo yang menyerukan agar dihentikannya perang antara Rusia dengan Ukraina. Ia mengatakan desakan itu penting untuk disampaikan.

"Karena dampak daripada perang yang luar biasa terhadap kemanusiaan khususnya pada krisis pangan, energi, juga pada sektor keuangan global," tuturnya. 

"Dan, begitulah seharusnya Indonesia menunjukkan sikapnya yang tegas dalam mewujudkan perdamaian abadi dan keadilan sosial," ujarnya.

KTT G20 digelar dua hari dan resmi ditutup pada Rabu, 16 November 2022. Presiden Jokowi resmi menutup perhelatan KTT G20 di Bali dengan menyerahkan palu presidensi kepada India sebagai tuan rumah pada 2023 mendatang. 

"Dengan berakhirnya presidensi G20 Indonesia secara resmi saya menyerahkan tampuk kepemimpinan ke India selaku presidensi G20 2023," ujar Jokowi di Nusa Dua, Bali, Rabu, 16 November 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya