Dave Laksono Bicara Peran Penting Koperasi untuk Ekonomi Indonesia

Dave Laksono, Ketua Umum Kosgoro
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita

VIVA Politik – Koperasi dinilai cukup mampu untuk memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Setidaknya itu yang disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957, Dave Akbarshah Fikarno Laksono.

Sosialisasi di Kalangan UMKM Harus Lebih Maksimal

Itu dipaparkan Dave Laksono, saat menjadi pembicara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65, Kosgoro 1957, dan melaksanakan diskusi webiner bertajuk Inovasi Blockchain Pada Koperasi. Menurutnya, inovasi harus dilakukan koperasi saat ini dan ke depannya.

“COVID-19 cukup berdampak kepada ekonomi nasional termasuk koperasi. Oleh karenanya pemerintah membuat program untuk koperasi hadapi situasi pandemi melalui Program Pemulihan Nasional (PEN),” kata Dave, Senin 14 November 2022.

Pramono-Rano Unggul Quick Count di Pilgub Jakarta, Ahmed Zaki: Optimis Dua Putaran

Dalam webinar tersebut hadir sejumlah pembicara seperti Wakil Menteri Perdanganan DR. Jerry Sambuaga, anggota Komisi XI DPR RI Misbakhun dan Chief Operations Officer (COO) Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda.

Politisi Partai Golkar ini menyebutkan, pemerintah mealui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), menyiapkan Dana bergulir sebesar Rp 184,83 triliun. Kebijakan itu dinilai sudah tepat. Stimulus modal kerja melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga murah dan tanpa agunan tambahan tentu akan memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi dalam Omnibuslaw.

Bahlil: Golkar All Out untuk Menangkan Hajat Ridwan Kamil-Suswono

“Namun yang menjadi masalah adalah adaptasi digital yang semakin cepat, maka diperlukan langkah strategis untuk membuat adaptasi koperasi digital, literasi dan penguatan infrastuktur yang juga cepat,” ujarnya. 

Maka pengembangan atau transformasi Koperasi dan UMKM menurutnya perlu dari usaha informal ke formal, transformasi usaha perorangan atau skala kecil ke skala keekonomian, transformasi UMKM berbasis kawasan, komunitas, klaster dan rantai pasok. 

“Transformasi berbasis teknologi atau transformasi digitalisasi tentunya akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar kapasitasnya bisa meningkat, jelasnya. 

Selain itu, anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan, ada beberapa keuntungan dari digitalisasi. Seperti memperkuat UMKM untuk beralih ke platform digital, pembentukan akses dan jaringan pasar digital untuk memasarkan produk. Bahakn untuk bisa sampai ada akses pasar internasional.

“Maka langkah DPR RI saat ini adalah mendorong Kominfo agar mempercepat akses digital. Dengan infrastruktur digital yang merata di seluruh negeri. Selain itu DPR juga akan mempercepat UU PDP untuk kepastian regulasi pengguna ruang digital, membangun ekosistem Digital dengan para pelaku UMKM dan pemerintah, serta aktif mendorong Pemerintah untuk membuat pelatihan dalam hadapi era digital,” jelasnya.

Dave juga meminta pemerintah memprioritaskan percepatan implementasi digitalisasi. Serta perlu kemudahan akses pembuatan platform digital. Pelatihan juga menurutnya penting bagi para pelaku koperasi.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah percepatan infrastruktur teknologi informasi, karena informasi yang mudah diakses untuk pelaku Koperasi akan mempercepat pengimplementasian digitalisasi koperasi itu sendiri,” paparnya.

Terkait Blockchain yang saat ini sedang ramai, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan, secara sederhana didefinisikan sebagai tempat menyimpan transaksi seperti buku ledger atau buku besar akuntansi namun berbentuk digital. Selain itu dapat diakses oleh semua orang. 


“Blockchain juga merupakan teknologi yang menjadi tulang punggung penciptaan aset kripto. Jaringan blockchain umumnya mengatur supply dari aset kripto (Bitcoin 21 juta token), kemudian server/mining akan memperebutkan penerbitan dari aset kripto ini dengan membantu memverifikasi transaksi pada sistem blockchain,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI menjelaskan keunggulan teknologi blockchain. Sebab memiliki sistem transaksi yang lebih transparan teknologi.

“Ketika melakukan transaksi, ada public access yang dapat dilihat oleh semua orang tanpa harus memiliki akses login. Selain itu struktur database juga bersifat append only atau hanya bisa menambahkan dan tidak memiliki akses perintah edit. Sehingga hacker tidak akan bisa melakukan hack atau social engineering untuk mengubah data di dalamnya,” jelasnya.

“System blockchain pun dilengkapi dengan keunggulan enkripsi dengan kriptografi. Sehingga, keamanan transaksi bukan menjadi masalah. Dengan menggunakan kriptografi, histori transaksi tidak bisa diubah karena sudah terenkripsi. Sehingga dapat meminimalisir tindak penipuan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya