Andi Arief: Hanya 'Burung Hantu' yang Bisa Pisahkan Nasdem, Demokrat, dan PKS

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh saat bertemu dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sumber :
  • Twitter @AgusYudhoyono

VIVA Politik - Poros partai politik atau parpol pendukung Anies Baswedan jadi sorotan karena batal deklarasi 'Koalisi Perubahan' pada Kamis, 10 November 2022. Deklarasi yang diusulkan Nasdem itu belum disepakati PKS dan Demokrat.

Soal Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, Nasdem: Jangan Ambil Keputusan saat Emosional

Salah satu isu krusial batalnya deklarasi itu karena belum ada titik temu soal nama cawapres pendamping Anies Baswedan. Dari keterangan elite Nasdem, PKS, dan Demokrat, komunikasi dalam penjajakan masih terus terjalin.

Dinamika poros pendukung Anies ini jadi perhatian Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Demokrat Andi Arief. Dalam cuitannya di Twitter, ia menyebut soal proses koalisi tiga parpol.

Nasdem Terbuka jika Jokowi Ingin Gabung Usai Dipecat PDIP

"Hanya "burung hantu" yang bisa memisahkan koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS," tulis Andi dalam akun Twitternya, @Andi_Arief dikutip VIVA pada Kamis, 10 November 2022.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief usai diperiksa KPK

Photo :
  • ANTARA/Benardy Ferdiansyah
Demokrat Bakal Kaji Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Cuitan Andi Arief itu direspons dengan beragam komentar oleh netizen. Ada netizen yang mendukung Andi. Namun, ada netizen yang juga justru mem-bully Andi.

Dari dinamikanya, Nasdem, PKS, dan Demokrat digadang-gadang akan membentuk koalisi untuk Pilpres 2024 dengan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Dalam perkembangannyam tiga parpol sudah membentuk tim kecil untuk mencari titik temu termasuk soal figur cawapres pendamping Anies.

Untuk PKS menyodorkan kader yakni Wakil Ketua Majelis Syuro Ahmad Heryawan atau Aher sebagai cawapres. Sementara, dari Demokrat menawarkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono jadi cawapres pendamping Anies.

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Dari tiga parpol itu, hanya Nasdem yang sudah mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres sejak 3 Oktober 2022. Bahkan, Nasdem sudah bergerak dalam safari politik bersama Anies seperti di Medan, Sumatera Utara.

Namun, keinginan Nasdem untuk deklarasi bareng PKS dan Demokrat pada Kamis, 10 November 2022 gagal terealisasi. PKS dan Demokrat menolak rencana deklarasi itu karena belum ada deal dalam nama cawapres.

Meski demikian, elite tiga parpol mengklaim mereka tetap terus menjalin komunikasi. Juru Bicara DPP PKS M. Kholid menjelaskan gagal deklarasi bukan berarti bertanda keretakan.

Menurut dia, dalam proses penjajakan koalisi antar tiga parpol masih wajar dan alamiah. "Bukan berarti sebagai tanda keretakan atau ancaman bagi keberlangsungan Koalisi Perubahan. Tapi, ini merupakan proses yang alamiah dalam membangun koalisi," jelas Kholid.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya