Di Riau, Salim Segaf Bicara Pemimpin Tulus: Bukan Membiarkan Keterbelahan

Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri
Sumber :
  • Twitter Fraksi PKS @FPKSDPRRI

VIVA Politik - Negara RI memiliki prasyarat dan peluang untuk jadi bangsa maju karena berbekal sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mendukung. Apalagi RI punya karakter bangsa yang luar biasa sehingga bisa jadi modal kemajuan di tangan pemimpin yang tulus.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri dalam dialog kebangsaan lintas agama, budaya, dan organisasi di Pekanbaru, Riau.

Menurut dia, karakter bangsa RI luar biasa karena memilili local wisdom yang dahsyat seperti sikap santun, pemaaf, solidaritas, gotong royong. Bagi dia, hal itu jadi modal penting saat bangsa nanti bisa dipimpin pemimpin tulus.

"Tugas pemimpin untuk benar-benar melayani rakyat. Dengan karakter kebaikan bangsa Indonesia tersebut, memimpin bangsa ini tidaklah sulit," kata Salim, dalam keterangannya, yang dikutip pada Selasa, 8 November 2022.

Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ketua F-PKS Jazuli Juwaini

Photo :
  • Twitter Fraksi PKS @FPKSDPRRI

Dia menyebut rakyat membutuhkan perhatian dan pelayanan yang tulus. Kata Salim, pemimpin yang tulus, pasti berusaha menyatukan bangsanya. Menurutnya, bukan yang membiarkan keterbelahan, apalagi membangun narasi pecah belah. 

Salim mengingatkan bangsa RI butuh persatuan dan kesatuan. Sebab, RI terlalu besar untuk dikelola oleh satu dua kelompok saja. "Kebersamaan adalah kunci keberhasilan bangsa," sebut eks Menteri Sosial itu.

Dia menekankan meski punya potensi luar biasa, namun RI belum bisa dikelola dengan baik. RI sejauh ini masih jadi negara berkembang dan kalah bersaing dengan negara-negara di dunia. "Maka tugas kita membangun martabat bangsa sehingga diperhitungkan oleh bangsa-bangsa di dunia," katanya.

Pun, dia menyampaikan apresiasi terhadap tokoh yang hadir dalam dialog yang digelar DPW PKS Riau. Dia bilang, PKS akan terus mengajak berbagai elemen bangsa untuk bergandengan tangan, membangun kebersamaan dan kolaborasi demi kemajuan bangsa. 

"Kemajemukan bangsa Indonesia ini luar biasa. Ada banyak perbedaan bangsa kita. 17.508 pulau, 1300 suku bangsa, 715 bahasa, 6 agama resmi," ujar Salim.

Ridwan Kamil: Kalau Pemimpinnya Barokah, Insya Allah Persija Juga Barokah

Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri.

Photo :
  • Dok. PKS

Meski demikian, dengan perbedaan yang beragam itu, RI sampai ini masih bisa bersatu dan terus mengupayakan titik temu kebangsaan. Hal itu yang membuat RI bisa bertahan sampai hari ini. 

PKS Harap Anies Mau Bertemu RK-Suswono Sebelum Pencoblosan Pilgub Jakarta

Kemudian, ia menyampaikan tiga pesan kebangsaan yaitu pertama semua pasti siap mencintai NKRI. "Pesan kedua, kita semua juga pasti siap menjaga dan membela NKRI. Dan pesan ketiga, kita harus siap berkolaborasi untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia," jelas Salim,

Lebih lanjut, dia mengatakan berbuat untuk negeri RI pasti tak akan berkesudahan. Hal ini sebagaimana jadi bangsa Indonesia adalah proses yang panjang.

Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Akan Temui Anies Sore Ini, PKS: Silaturahmi Minta Dukungan

"Being Indonesia is never ending process. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa," tutur Ketua Persatuan Ulama Internasional itu.

Tangkapan layar: Ketua Umum MUI Anwar Iskandar memberikan ceramah pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka, yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, MUI Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Hukumnya Wajib

 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan umat Islam jika memilih pemimpin hukumnya wajib.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024