Dapat Gelar dari Lembaga Adat Melayu, Salim Segaf Teringat Sultan Syarif Kasim II

Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri
Sumber :
  • Twitter Fraksi PKS @FPKSDPRRI

VIVA Politik - Ketua Mejelis Syura Partai Keadilan Sejahtara (PKS) Habib Salim Segaf Aljufri mendapat gelar adat dari Lembaga Adat Melayu Kabupaten Siak. Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim Internasional itu dapat gelar Datuk Maulana Sukmajaya.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Gelar tersebut punya makna tokoh dihormati dan ulama panutan umat. Pun, dimaknai sebagai pemimpin yang berjiwa besar. Penganugerahan gelar adat kepada orang nomor satu di PKS ini masuk dalam rangkaian program Dr. Salim Menyapa Indonesia di Riau 5-8 November 2022. 

Salim menyampaikan terima kasih dan penghormatan yang tinggi kepada Lembaga Adat Melayu. Dia mengaku terhormat bisa terikat kekerabatan dengan warga Siak. 

Gerindra jadi Partai Politik Paling Informatif, Ungguli PKS hingga PDIP

"Gelar adat ini punya konsekuensi dan tanggung jawab yang besar. Tapi, kita yakin kebersamaan adalah kunci keberhasilan," kata Salim, dalam keterangannya, Minggu, 6 November 2022.

Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri

Photo :
  • Istimewa
PKS ke Kantor PBB di New York, Diplomasi Nasib Anak-Anak di Palestina

Dia mengatakan, banyak sekali khazanah dan keteladanan budaya khususnya dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Salim bilang di awal negara RI berdiri, Kerajaan Siak Sri Indrapura menyatakan bergabung. 

Ia pun mengingat perjuangan Sultan Syarif Kasim II dalam memimpin Siak.

"Bahkan Sultan Syarif Kasim II yang memimpin Siak saat itu menyumbangkan 13 juta gulden atau senilai 1,4 triliun untuk membantu negara yang diberikan langsung kepada Presiden Soekarno," tutur eks Menteri Sosial tersebut.

Salim mentatakan RI merupakan bangsa besar dengan 17 ribu pulau, 1.300 suku bangsa dan 715 bahasa serta 6 Agama resmi. Menurutnya, perlu lebih banyak tokoh bangsa yang berpikir dan berjiwa besar seperti leluhur Kerajaan Siak Sri Indrapura. 

Pun, dia mengingatkan, pentingnya tiga kalimat kunci untuk membangun bangsa Indonesia. Tiga hal itu cintai negeri dengan tulus, jaga NKRI, dan bangun kolaborasi (kerjasama dan gotong royong). 

"Inilah tanggung jawab kita bersama saat ini," ujar Salim.

Saat penganugerahan, Salim Segaf didampingi Sekretaris Majelis Syuro Syauqi Abdul Aziz dan Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini. Momen penganugerahan itu dihadiri Gubernur Riau Syamsuar. Hal ini ditandai dengan pemasangan Tanjak sebagai ucapan tahniah dan selamat datang. 

Selain itu, ada Ketua BPW PKS wilayah Sumbagut Hendry Munif, Anggota DPR Dapil Riau Chairul Anwar dan Ketua DPW PKS Riau beserta seluruh jajaran.

Salah satu alasan Salim layak dapat gelar adat tersebut karena ketokohan dan keteladanannya sebagai ulama yang diakui dunia. Selain itu, Salim juga dianggap sebagai tokoh pemimpin yang berkontribusi terhadap bangsa dan negara. 

Rekam jejak Salim pernah dipercaya negara sebagai Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman (2005-2009). Dia juga pernah dipercaya sebagai Menteri Sosial RI (2009-2014). Kini, Salim dapat kepercayaan sebagai Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim Internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya