Ujaran Ade Armando Justru Makin Membuat Polarisasi Politik di Masyarakat
- VIVAnews/Foe Peace Simbolon
VIVA Politik – Tidak saja politik identitas yang berpotensi muncul lagi dari pernyataan Ade Armando. Tetapi juga, rawan semakin menciptakan polarisasi politik di tengah-tengah masyarakat, di tahun politik ini. Padahal, 2 hal itu saat ini selalu ditolak untuk menghindari perpecahan di tengah-tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan politik jelang Pilpres 2024.
Pengamat politik Centre for Indonesia Strategi Actions (CISA) Herry Mendrofa pernyataan pegiat media sosial Ade Armando, bisa berpotensi menciptakan polarisasi politik menjelang Pemilu 2024 mendatang jika tidak diantisipasi.
"Sebaiknya memang semua pihak termasuk Ade Armando menahan diri, ada pertaruhan kualitas demokrasi jika politik identitas secara intens dan masif terus disampaikan berlebihan, akan ada implikasi negatif dan berpotensi ke arah polarisasi politik," ujar Herry, Minggu 6 November 2022.
Selain itu Herry mengingatkan, bahwa politik identitas pada dasarnya tidak menjadi persoalan jika ditempatkan pada porsi yang sesuai.
"Politik identitas berkonotasi negatif jika berlebihan misalnya bernada provokatif itu keliru namun bila ditempatkan pada porsi yang sesuai tidak ada masalah karena identitas itu dalam konteks politik merupakan kemewahan karena mengandung ciri khas, karakter dan label khusus yang membedakan satu sama lain," jelas dia.
Herry menambahkan, hal itu bertujuan untuk menyampaikan agar tidak perlu merespons berlebihan politik identitas yang disampaikan Ade Armando. Menurut Herry, jika terlalu dibesar-besarkan maka hal ini justru yang memicu implikasi negatif terhadap kualitas demokrasi.
"Soal argumen Ade Armando itu tidak perlu direspons berlebihan justru reaksi ini yang memicu hal negatif, alangkah baiknya pihak pihak yang merasa tersingung mengedepankan proses dialog," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ade Armando menjadi sorotan masyarakat karena mengunggah sebuah video yang kontroversial mengenai pemilihan Presiden di 2024. Ade menilai bahwa Anies hanya akan menang sebagai Presiden apabila pemilih dari umat Kristen suaranya terbelah.
Ade menganggap, saat ini lawan sepadan untuk Anies dalam Pilpres 2024 nanti hanyalah Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi. Namun Ganjar juga harus mampu mendapatkan dukungan dari umat Kristen untuk dapat mengalahkan Anies.
"Karena itulah saya katakan kekompakan suara pemilih Kristen akan menentukan. Kalau umat Kristen kompak Anies akan gagal, kalau suara umat Kristen terbelah Anies akan melenggang jadi Presiden," ujar Ade, dalam video yang diunggah di akun Youtube Cokrotv.
Pernyataan Ade itu kemudian banyak menuai kecaman dari warganet. Banyak yang menilai, Ade Armando telah memainkan politik identitas dan cenderung menggunakan SARA.